Bahaya Membandingkan Anak dengan Saudaranya
Gaya hidup | 19 September 2022, 08:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menjadi orangtua bukanlah pekerjaan yang mudah. Di dalamnya, ada proses belajar agar bisa menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Sayangnya, banyak pula orangtua yang masih menerapkan pola asuh yang salah.
Salah satunya adalah kerap membandingkan salah satu anak dengan saudaranya. Misalnya, dalam hal akademis atau sosial. Padahal, hal itu bisa memberikan dampak buruk bagi sang anak.
Hal ini juga terjadi dalam audio drama siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Kakak yang Dimanja Ibu Part 2”. Dikisahkan tokoh Sabrina selalu mengalah karena orangtuanya selalu memanjakan sang kakak, Jihan.
Lantas, adakah dampak yang dirasakan oleh sang anak jika orangtua sering membandingkan dengan saudaranya?
Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak tentang Kebersihan
1. Mengurangi Rasa Percaya Dirinya
Dilansir Smart Parents, jika orangtua terus membandingkan anak dengan saudaranya, rasa percaya dirinya akan terkikis. Ini disebabkan karena anak akan menganggap ia tak lebih baik daripada saudaranya.
Anak-anak yang terus dibandingkan dengan saudaranya bisa membuat mereka tertekan jika ingin melakukan sesuatu. Sebab, orangtuanya tak pernah merasa cukup dengan setiap hal yang diperbuatnya.
Hal ini justru membuat anak semakin terpuruk dan sulit mengembangkan kemampuan dirinya. Dengan perilaku membandingkan, secara tak langsung orangtua melabeli anak-anak mereka satu sama lain.
Baca Juga: 4 Kisah Penculikan Anak Paling Terkenal yang Tidak Terlupakan
2. Menyebabkan Stres Berkepanjangan
Membandingkan anak juga berpotensi menyebabkannya stres berkepanjangan. Ketika anak mendapat nilai lebih rendah dari saudaranya, orangtua seharusnya melihat seberapa keras usaha mereka.
Namun, orangtua yang sering membandingkan hanya akan berfokus pada hasil. Padahal, hal ini bisa membuat anak merasa cemas dan stres.
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV