> >

Tarif Angkutan AKDP Belum Naik

Berita daerah | 12 September 2022, 13:37 WIB

JEMBRANA, KOMPASTV - Melonjaknya harga bbm, tidak disambut antusias oleh para sopir angkutan umum di bali. Selain karena tarif angkutan yang masih tetap, melonjaknya harga bbm disinyalir makin memperburuk keadaan.

Sudah jatuh ketimpa tangga. Itulah pribahasa yang tepat digambarkan kepada sopir angkutan umum saat ini. Sepinya penumpang yang berpengaruh terhadap pendapatan mereka kini diperparah dengan naiknya harga bbm.

Beberapa sopir angkutan umum antar kota dalam provinsi atau akdp jurusan denpasar gilimanuk yang ditemui mengaku jika kenaikan harga bbm sejak sore kemarin tidak diimbangi dengan kenaikan tarif angkutan.

Sampai saat ini para sopir ini masih memungut tarif akdp jurusan denpasar gilimanuk sebesar 35 ribu rupiah per penumpang.

Sementara itu, lantaran belum adanya aturan terkait tarif, sopir angkutan pedesaan atau angdes dengan kesepakatan antar sopir, terpaksa menaikkan tarif angkutan pedesaan sebesar 5 ribu rupiah. Seperti misalnya jurusan negara yeh embang kecamatan mendoyo, dari biasanya 10 ribu rupiah, mulai dinaikkan menjadi 15 ribu rupiah per penumpang. Begitu juga jurusan negara gilimanuk juga meningkat mulai dari 15 ribu rupiah menjadi 20 ribu rupiah.

Agar tidak menyalahi aturan, para sopir angkutan ini mengharapkan agar instansi terkait segera mengeluarkan aturan baru terkait penyesuaian tarif angkutan umum pasca kenaikan harga bbm. Selain itu, sopir angkutan umum ini mengharapkan program nyata dari pemerintah untuk mensejahterakan sopir.

 

#bbmbersubsidi #angkutanumum #jembrana

Penulis : KompasTV-Dewata

Sumber : Kompas TV


TERBARU