Dampak Telur Mahal, Pengusaha Roti Pilih Kurangi Untung Daripada Naikkan Harga
Berita daerah | 31 Agustus 2022, 17:58 WIBMALANG, KOMPAS.TV-Kenaikan telur dan tepung terigu membawa dampak besar bagi pelaku usaha pembuatan roti. Di Kota Malang, karena bahan baku yang naik, pelaku usaha harus memilih mengurangi profit mereka, daripada harus menaikkan harga.
Sejak beberapa bulan terakhir, beberapa kebutuhan pokok seperti telur dan tepung terigu mengalami kenaikan. Kondisi naiknya beberapa kebutuhan pokok ini berdampak pada sektor usaha pembuatan roti.
Naiknya bahan baku utama pembuatan roti tersebut berdampak besar pada pelaku usaha, karena semenjak harga naik, secara otomatis biaya produksi yang mereka keluarkan juga membengkak.
Hendra, salah satu pelaku usaha roti menyebut, sebelum kenaikan harga telur, pelaku usaha seperti dirinya sudah merasakan dampak dari kenaikan harga tepung terigu.
Ditambah dengan mahalnya harga telur kondisi semakin menyulitkan bagi pelaku usaha. Dengan kondisi saat ini, Ia lebih memilih untuk mengurangi keuntungan hingga 20 persen, daripada harus menaikkan harga jual roti di pasaran.
"Kita sangat terdampak, karena kita tidak bisa menaikkan harga, maka kita memilih untuk mengurangi profit kita sendiri," Terangnya pada Kompas TV.
Dalam sehari usaha pembuatan roti ini bisa menghabiskan tepung terigu sebanyak 10 -15 kilogram dan 2-3 kilogram telur. Untuk saat ini harga telur masih cukup tinggi, yakni Rp 30 ribu per kilogram dan tepung Rp 17 ribu perkilogram.
#telurmahal
Penulis : KompasTV-Malang
Sumber : Kompas TV