Inspiratif, Limbah Tongkol Jagung Diolah Hiasan Nan Cantik
Berita daerah | 8 Agustus 2022, 10:55 WIBKULON PROGO, KOMPAS.TV - Jika biasanya limbah tongkol jagung hanya dibuang begitu saja, ternyata jika dimanfaatkan dengan baik mampu menghasilkan suatu barang yang bernilai. Seperti yang dilakukan oleh salah satu pemuda asal Kulon Progo, Yogyakarta, yang berhasil membuat berbagai hiasan cantik berbahan dasar limbah tongkol jagung.
Mulai dari sandal, tempat tisu, tempat lilin, lampu tidur hingga hiasan dinding yang cantik, semua barang tersebut terbuat dari limbah tongkol jagung. Perajin yang merubah limbah menjadi kerajinan tersebut yakni Ade Kurniawan pemuda asal Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Samigalun, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Ade mulai menggeluti kerajinan tongkol jagung tersebut sejak emat tahun lalu, saat mengikuti perlombaan tingkat sekolah yang bernama craft imagination product (CIP). Berawal dari banyaknya limbah tongkol jagung di sekitar desanya, ade krmudian memiliki ide untuk menciptakan hiasan yang bernilai.
Proses produksi kerajinan limbah jagung dimulai dengan mengeringkan bagian tongkolnya. Ada dua cara pengeringan, yakni mengandalkan sinar matahari yang membutuhkan waktu tiga hingga tujuh hari, atau dengan alat oven sekitar satu hari pengeringan. Setelah dipastikan kering sisa serabut halus pada bagian tongkol dihaluskan dengan mesin pengamplas, kemudian dipotong-potong sesuai kebutuhan. Dari potongan tersebut, kemudian dirangkai hingga membentuk kerajinan yang diinginkan.
Sisa produksi kerajinan tongkol jagung juga dimanfaatkan Ade untuk keperluan lain, seperti dibuat serbuk kaligrafi atau dijual sebagai pakan ternak. Meski terbuat dari limbah, Ade memastikan kerajinan buatannya memiliki daya tahan yang baik. Produk buatan Ade juga sudah beberapa kali melakukan uji coba, dan sudah membuktikan bahwa produk buatannya tidak rusak meski diterpa cuaca panas maupun dingin yang ekstrim.
"Sudah pernah dilakukan uji coba. Kami mecobanya itu di tanah, terus didiamkan sekitar tiga bulan. Ituyang dimakan (hewan tanah) bukan tongkolnya, tapi serabut atau bagian gabusnya," jelas Ade.
Aneka kerajinan tersebut dijual mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari kemudahan maupun kerumitannya. Tidak hanya laris di pasaran lokal, kerajinan yang juga dipajang di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) tersebut juga diminati pasar di luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Inggris yang sudah berulang kali memesan dan membeli barang kerajinan tersebut.
#kerajinan #limbahtongkoljagung #kulonprogo
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV