> >

Bupati Eddy Berutu dan Petani Penerima KUR Klaster Tanam Kopi di Desa Perjuangan

Berita daerah | 18 Juli 2022, 10:26 WIB
Launching untuk KUR Klaster Kopi (Sumber: Kominfo Dairi)

Dairi, KOMPAS.TV - Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu bersama petani penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster melakukan penanaman kopi di Desa Perjuangan, Kecamatan Sumbul, Selasa (12/07/2022). 

Tak hanya petani, Kepala Dinas Pertanian Ketahahan Pangan Robot Simanullang, perwakilan PT Bank Sumut, PT Dairi Agro Sejahtera (DAS), PT Wahana, dan CV Dairi Agri Firm (DAF) ikut melakukan penanaman. 

Pemberian Pupuk NPK Kopi oleh Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (Sumber: Kominfo Dairi)

Usai melakukan tanam bersama, Bupati menyampaikan tujuan penanaman ini adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, sekaligus membantu petani memperoleh dukungan pembiayaan modal melalui kopi.

"Gerakan ekosistem pertanian yang kita lakukan ini harus menguntungkam petani. Sejak dulu kopi sidikalang  sudah termasyur yang mampu menghidupi kita dan keluarga, termasuk berhasil dalam pendidikan sebagai hasil pertanian kopi," kata bupati. 

Bupati juga menyampaikan rasa syukurnya atas program yang sudah direncanakan sejak 1,5 tahun lalu bersama Dinas Pertanian sudah menendekati 1 juta bibit kopi.

"Di tahun 2022 ini sistemnya semakin komplit, perbankan ikut hadir, petani kita beri bibit serta pendampingan oleh PPL, lalu hasilnya kita jamin ada pembeli. Jadi, petani tidak pusing nyari uang, fokus saja produksi, pasca panennya sudah kita siapkan," ujar bupati penuh semangat.

Menurut Bupati, semua pembiayaan tergantung pada rencana anggaran belanja (RAB)  dan luas lahan masing-masing petani. Nantinya, kata Bupati menambahkan, setelah RAB-nya ditetapkan, maka jumlah kreditpun akan disesuaikan. 

"Ada perjanjian antara perbankan dan petani sebagai jaminan bahwa mereka (red; petani) akan mendapat suplai alat-alat produksi pertanian yang dibutuhkan. Petani pun dimudahkan dengan pembayaran yang dilakukan pasca panen, bunga disubsidi  juga diberikan pemerintah sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional. Sangat ringan, hanya 6 persen setahun tanpa agunan, asal punya lahan dan komit bertani. Kita berharap dengan demikian petani tidak akan kesulitan mendapat akses pupuk, bibit bersertifikasi, pembiayaan disubsidi agar mendapat bantalan modal lebih besar untuk meningkatkan harga," kata Bupati mengakhiri.

Kepala Dinas Pertanian Robot Simanullang mengatakan ekosistem KUR klaster kopi dan jagung memang selalu menemui kendala dalam prosesnya, namun pemerintah dalam hal ini dinas pertanian berusaha agar petani tetap memperoleh kemudahan mengkases fasilitas KUR dari perbankan ini 

"Memang selalu ada kendala, misalnya saja, petani yang memiliki  pinjaman berjalan di bank, akan mempersulit petani mendapat KUR klaster ini. Tapi kita akan tetap carikan solusi, seperti penanaman serentak yang kita lakukan hari ini, ada 7 Ha yang kita tanam salah satunya di desa ini," ujar Robot.

Penulis : KompasTV-Medan

Sumber : Kompas TV


TERBARU