> >

Kisah Warsini, Tukang Bubur Naik Haji di Dunia Nyata, Menanti Haji 12 Tahun sambil Jualan Bubur

Berita daerah | 17 Juli 2022, 05:30 WIB
Warsini, tukang bubur naik haji di dunia nyata. (Sumber: kemenag.go.id)

BALIKPAPAN, KOMPAS.TV - Tukang Bubur Naik Haji ternyata bukan sekadar judul sinetron. Di dunia nyata, ternyata ada pula tukang bubur yang berhasil naik haji, yakni Warsini (60).

Jemaah haji asal Balikpapan, Kalimantan Timur ini berhasil menyisihkan uang hasil berjualan bubur selama bertahun-tahun untuk menunaikan ibadah haji. Sejak masih muda, Warsini memang sudah bercita-cita naik haji.

Sehari-hari, ia berjualan bubur kacang hijau, ketan hitam, dan sumsum. Bersama suaminya, ia berjualan untuk memperoleh penghasilan dan membesarkan anak-anaknya yang ketika itu masih kecil.

Baca Juga: 5 Fakta Meninggalnya Edy Oglek Pemeran Kardun "Tukang Bubur Naik Haji"

Bisa jadi, Warsini bisa naik haji berkat berkah yang dituainya dari berjualan bubur.

Sejak menjalani usaha jualan bubur, Warsini sudah mencanangkan program Jumat Berkah. Bila pada hari biasa ia mematok harga buburnya senilai Rp7.000 per porsi, maka saban Jumat, harganya menjadi Rp5.000, lebih murah Rp2.000. 

Warsini bahkan menggratiskan buburnya bagi mereka yang hendak makan buburnya tetapi tak punya uang.

“Saya juga sering memberi bubur gratis pada yang mau bubur tapi nggak punya uang. Saya kasih, saya ikhlas sekali. Yang saya cari kan tabungan nanti di akhirat. Yang penting ikhlas, itu kuncinya,” kata Warsini, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Sabtu (16/7/2022).

Tak jarang, ia juga mendapat pesanan bubur dari perusahaan-perusahaan di sekitar tempatnya berjualan pada Jumat Berkah. Jumlahnya tidak tentu, berkisar 50 sampai 100 porsi.

Selama melaksanakan rangkaian ibadah haji, Warsini juga merasa dimudahkan, semuanya berjalan lancar. Selama di Arafah, ia pula merasakan cuaca yang panas terik, tetapi hal serupa juga dialami jemaah lainnya.

Saat bermalam di Mina dan melempar jumrah, Warsini dan suaminya juga tidak menemui kendala.

“Saat lempar jumrah dan tawaf Ifadah, seluruhnya alhamdulillah lancar,” tutur warga Muara Jawa, Balikpapan ini penuh syukur.

Saat pertama kali melihat Ka'bah, ia mengaku bahagia, haru, sedih, dan bersyukur. Katanya, tak banyak doa yang ia panjatkan pada Tuhan saat itu.

Baca Juga: Amalan Doa Nabi Ibrahim di Al-Qur’an agar Bisa Naik Haji

“Sedih, senang, bersyukur, ya Allah. Doa saya, hanya minta sehat, minta rezeki yang berkah, dan minta ke sini lagi sama anak, cucu, menantu, doa saya begitu saja, sama dengan doa yang dipanjatkan saat di Arafah,” kata Warsini yang menunggu haji selama 12 tahun.

Ibu dari tiga anak dan sudah memiliki cucu ini tidak hanya bisa naik haji dari berjualan bubur. Ia juga berhasil menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.

Semua berkat berkah dari berjualan bubur!

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU