> >

Pedagang di Semarang Banyak yang Belum Tahu Pembelian Migor Dengan NIK

Berita daerah | 27 Juni 2022, 16:36 WIB

SEMARANG, KOMPAS.TV - Dari pantauan tim Kompas TV di pasar tradisional Kota Semarang, di hari pertama Senin 27 Juni 2022, sosialisasi pembelian minyak goreng curah menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan nomor induk kependudukan (NIK) tampaknya belum banyak diketahui oleh para pedagang pasar.

Salah satu pedagang di Pasar Peterongan Kota Semarang, Kus mengaku, belum ada sosialisasi dari dinas perdagangan maupun kepala pasar terkait kebijakan ini.

"Kalau dulu sudah ada (sosialisasi), tapi sekarang belum," kata Kus.

Meski demikian, sudah ada salah satu toko sembako yang ada di Pasar Bulu Kota Semarang yang ditunjuk untuk menerapkan kebijakan tersebut. Dalam kebijakan baru ini pembelian minyak dibatasi, yakni dua liter minyak goreng setiap harinya dengan harga per liter Rp 14.000.

Nantinya, NIK akan discan menggunakan aplikasi Gurih Pasar Curah dan laporan penjualan per hari akan di input pada saat toko tutup.

"Satu KTP dua liter dapatnya. Bimoli yang curah itu cuma Rp 14.000 per liternya," kata Yusuf, pemilik toko sembako Pasar Bulu.

Perubahan sistem penjualan migor curah ini dilakukan untuk membuat tata kelola distribusi minyak goreng curah rakyat (MGCR) menjadi lebih akuntabel dan bisa terpantau mulai dari produsen dan konsumen.

#minyakcurah #pedulilindungi #nik

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU