Dramatis Penertiban Pasar Batuah, Warga Sempat Menangis Blokade Jalan Sebelum Akhirnya Ditunda
Berita daerah | 21 Juni 2022, 11:36 WIBBANJARMASIN, KOMPAS.TV - Warga pasar batuah memilih menutup akses jalan manggis menuju pasar batuah jelang ditertibkan pada sabtu pagi (18/6/2022)
Upaya warga untuk bertahan diiringi isak tangis.
Sambil menangis melantunkan salawat dan terus berdoa, warga memblokade jalan dan tidak mengizinkan siapapun lewat selain warga setempat dan wartawan.
Baca Juga: Manajemen Mitigasi Bencana, Seluruh Kalapas di Kalsel Dilatih Padamkan Api dengan APAR
Warga tetap meminta agar penertiban pasar batuah ditunda hingga putusan inkrah di pengadilan.
Negosiasi pun sempat kembali dilakukan perwakilan warga dan pemerintah namun tidak menemukan kesepakatan.
Hingga siang harinya, Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, mengumumkan penundaan penertiban.
Ini setelah pemkot menerima surat rekomendasi penundaan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM.
Penertiban ditunda hingga mediasi Komnas HAM dengan pemko selesai.
"Iya jadi kita melakukan penundaan sampai ada proses mediasi yang dilakukan oleh Komnas HAM," terang Ikhsan Budiman.
Baca Juga: Getaran Gempa Mamuju Terasa Hingga Banjarmasin, Pegawai dan Nasabah Bank Berhamburan ke Luar Gedung
Mendengar hal tersebut, Warga Pasar Batuah bergembira.
Diumumkan usai salat Dzuhur di jalan, warga Batuah bersyukur dan berharap menemukan jalan keluar lebih baik.
"Ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi warga di Kampung Batuah," ucap Pendamping Aliansi Kerukunan Warga Batuah, Adnan.
Sembari meluapkan kegembiraan di pinggir jalan.
Warga Pasar Batuah, kuasa hukum dan elemen pendukungnya pun bersorak dan melambaikan tangan pada angkutan-angkutan petugas yang berangsur meninggalkan lokasi.
Sebelumnya kawasan pasar Batuah sendiri masuk dalam target revitalisasi oleh Pemkot Banjarmasin, lahan yang disebut pemerintah kota adalah milik pemkot tersebut bersengketa setelah warga yang mengaku telah tinggal puluhan tahun enggan pindah.
Upaya permohonan penundaan penertiban telah berulang kali dilakukan warga, namun sebelumnya ditolak.
Penulis : KompasTV-Banjarmasin
Sumber : Kompas TV