Cerita Amin Jakfar, Pria Tunanetra Naik Haji 2022, Berbekal Tongkat Kecil dan Hafalan Doa dari HP
Agama | 20 Juni 2022, 08:36 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV - Amin Jakfar, pria yang terlahir sebagai penyandang tunanetra asal Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, dijadwalkan berangkat haji hari ini, Senin (20/6/2022).
Amin tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23 Embarkasi Surabaya, Jawa Timur. Ia menyatakan siap menunaikan rukun Islam yang kelima di Tanah Suci, Makkah.
Ini merupakan pengalaman pertama Amin berpergian begitu jauh. Selama ini lebih sering berada di kampungnya.
"Sehari-hari saya mainnya cuma ke tetangga dekat rumah," ujar Amin Jakfar di Asrama Haji Surabaya, melansir Antara, Minggu (19/6/2022).
Baca Juga: Kisah Perjalanan Haji Presiden Soeharto, Tak Mau Dibiayai Negara dan Sambutan Meriah di Tanah Suci
Bahkan ia mengaku paling jauh bepergian hanya sampai ke Jember, Jawa Timur, itu pun cuma sekali bersama sahabat-sahabat tunanetranya.
Pria berusia 42 tahun itu akan berangkat dengan bekal tongkat kecil di tangan dan doa-doa yang sebelumnya ia hafalkan dari ponsel.
Bahkan ia mengaku terbantu untuk mendapatkan keilmuan mengenai haji dari fitur suara yang ada di ponsel.
"Saya biasa cari di HP lewat suara. Bismillah semua proses haji besok akan saya ikuti dengan baik bersama adik saya," ucapnya.
Baca Juga: Berburu Kurma Jadi Aktivitas Favorit Jemaah Haji Indonesia di Madinah
Ya, dirinya tidak sendiri melainkan ditemani oleh sang adik perempuan. Ia menuturkan, awalnya ibunya juga ikut mendaftar.
"Tahun 2011 lalu, ibu mendaftarkan kami bertiga naik haji, yaitu ibu, saya dan adik perempuan, " lanjutnya.
Namun, hanya Amin Jakfar dan adik perempuannya yang bisa masuk daftar haji 2022.
Baca Juga: Calon Haji Asal Sragen Wafat di Madinah, PPIH Embarkasi Solo Pastikan Almarhum Dibadalhajikan
Pasalnya, sang ibu sudah berusia genap 66 tahun. Berdasarkan peraturan dari Pemerintah Arab Saudi, calon haji yang bisa berangkat hanya sampai usia 65 tahun akibat pandemi COVID-19.
"Sejujurnya kami sedih. Ibu mendorong kami untuk tetap berangkat berdua karena kami tak tahu apa yang terjadi tahun depan," ujarnya.
Di Tanah Suci nanti, Amin memiliki sejumlah harapan yang akan disampaikan di tempat mustajabah (tempat doa dikabulkan).
Salah satunya, Amin akan memanjatkan doa agar memperoleh pendamping hidup yang bersedia menerima kondisi dirinya apa adanya.
Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara, Tribunnews