Polisi Tembak Kaki Pencuri yang Sekap Korbannya dan Menyamar Gunakan Hijab dan Gamis
Kriminal | 18 Juni 2022, 07:12 WIBPALEMBANG, KOMPAS.TV – Polisi menembak satu dari dua pencuri yang menyekap korbannya di Palembang, lalu menyamar menggunakan gamis dan hijab untuk menyelamatkan diri.
Pelaku yang terpaksa mendapatkan timah panas bernama Ramadhan (22), warga Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat (IB) 1 Palembang.
Polisi menembak betis kirinya karena ia berusaha kabur dan melawan saat petugas akan menangkapnya.
Sementara, satu pelaku lain, yakni AM (17) warga Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat (IB) 1 Palembang tak merasakan sakitnya timah panas petugas lantaran diamankan tanpa perlawanan.
Keduanya kemudian digelandang ke Polsek Ilir Barat (IB) 1 Palembang.
Kapolsek IB 1 Kompol Roy A Tambunan didampingi Kanit Reskrim Iptu Apriansyah dalam konferensi pers, Jumat (17/6/2022) menjelaskan, korban pencurian adalah seorang wanita yang saat kejadian tinggal seorang diri di rumahnya.
Baca Juga: Komplotan Pencuri di Minimarket Ditangkap, Pelaku Mengaku sudah Beraksi di Puluhan Tempat
Tindak kejahatan yang dilakukan kedua tersangka ini terjadi di sebuah rumah di Jalan Tanjung Barangan Perum Barangan Permai 1 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Rabu (25/5/2022) sekira pukul 05.00 WIB.
"Mereka berdua menyelinap dari lubang ventilasi di kamar mandi rumah korban," ujar Roy saat menggelar rilis tersangka di Polsek IB 1, Jumat.
Ketika itu, korban yang seorang diri di rumahnya, sedang tertidur lelap dan tak menyadari kehadiran orang asing.
Tersangka Ramadhan langsung sigap menguras barang berharga milik korban. Sedangkan tersangka AM memilih untuk berjaga di luar rumah guna mengamati situasi sekitar.
Namun, tiba-tiba korban terbangun karena suara alarm HP miliknya. Korban lalu berjalan keluar kamar.
Betapa kagetnya dia melihat sudah ada orang asing di dalam rumah.
"Karena merasa sudah terpergok, tersangka ini lalu mengancam korban dengan menggunakan pisau. Terus tangan dan mulut korban diikat, lalu pelaku lanjut mengambil barang-barang korban," ujarnya.
Saat itu, Ramadhan berhasil membawa laptop, handphone, uang sebesar Rp200 ribu dan tabung gas.
Untuk mengelabui orang-orang di sekitar rumah, tersangka yang selesai mencuri, lalu berinisiatif menyamar dengan menggunakan gamis dan jilbab milik korban.
Para tersangka bahkan membawa korban yang masih dalam keadaan terikat untuk menaiki sepeda motor hasil curian di rumah tersebut.
Tersangka juga sengaja menutupi wajah korban dengan gamis agar ikatan di mulut tidak terikat.
"Korban lalu dibonceng pakai motor. Entah mau dibawa ke mana, tapi korban berhasil melompat dari motor sedangkan dua tersangka langsung kabur," ucapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban tak sampai mengalami pelecehan seksual.
Namun korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya akibat melompat dari motor dan trauma akibat penyekapan.
"Saat itu korban ditolong oleh warga sekitar," ujar Roy.
Diketahui, tersangka Ramadhan adalah seorang residivis kasus senjata tajam yang baru keluar penjara pada bulan Juli 2021.
Ramadhan mengaku awalnya tidak ada niat untuk menyekap korban.
"Niatnya cuma mau cari uang, saya cuma mau mencuri," katanya.
Ia mengaku panik saat melihat korban tiba-tiba sudah bangun dan berada di hadapannya saat pencurian itu terjadi.
Baca Juga: Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Spesialis Mobil Pick-Up, Hasil Curian Dijual ke Desa-desa
"Jadinya saya takut-takuti pakai pisau dapur. Terus tangannya saya ikat pakai kain, mulutnya saya tutup pakai lakban," ucapnya.
Takut korban berteriak sebelum bisa kabur, Ramadhan yang sudah menyamar dengan gamis dan jilbab lalu turut membawa korban dengan sepeda motor curian.
"Niat saya mau diturunkan di depan lorong, habis itu saya lari. Tapi waktu kami baru sampai di simpang, dia langsung lompat. Jadinya saya tinggal saja," ucapnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Tribunnews.com