Konser Musik Ricuh di Yogyakarta, Polisi Tetapkan Penyelenggara jadi Tersangka: Dikenakan Tipiring
Hukum | 15 Juni 2022, 00:00 WIBSelain menetapkan tersangka, menurut Surahman, kepolisian saat ini juga tengah mendalami keberadaan sejumlah provokator yang diduga sebagai pemicu bentrokan antarpenonton itu.
Bentrokan itu, menurut dia, mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas milik mal dan delapan orang dilarikan ke IGD RS Siloam karena menderita luka ringan.
"Sementara kami lakukan penyelidikan kaitannya dengan adanya provokator atau tidak, karena juga sampai saat ini belum ada laporan daripada pihak korban," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, setidaknya 11 orang luka-luka hingga dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) saat menonton acara konser musik yang berlangsung ricuh di Mal Lippo Plaza Yogyakarta.
"Terakhir saya diinfokan 11 orang masuk IGD Rumah Sakit Siloam," kata Manajer Operasional Expo Productions Selaku Penyelenggara Konser Hangga Bagaswara saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Senin (13/6).
Baca Juga: Konser di Mal Lippo Yogyakarta Ricuh, 11 Orang Luka-luka hingga Dilarikan ke IGD
Hangga mengatakan, bentrokan tersebut terjadi pada Minggu (12/6) malam sekitar pukul 20.30 WIB di area parkir Lippo Plaza Yogyakarta.
Menurut dia, insiden keributan tersebut terjadi karena dipicu adu mulut antarpenonton konser.
Dari adu mulut itulah kemudian berujung pada lempar-lemparan.
"Terjadi adu mulut antara pengunjung di luar dan pengunjung di dalam yang mau keluar. Setelah itu muncul keributan dan lempar-lemparan," ujarnya.
Hangga mengakui jumlah pengunjung saat konser tersebut terus meningkat, sehingga panitia memutuskan menutup lokasi acara karena keterbatasan kapasitas tempat penonton.
Baca Juga: Konser Musik Ricuh di Yogyakarta, Belasan Orang Terluka
Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan, bentrokan dipicu karena ketidakpuasan penonton yang tidak diperbolehkan masuk ke lokasi acara dengan alasan kelebihan kapasitas penonton.
"(Loket) tiket yang ditutup lebih awal mungkin membuat penonton merasa tidak puas, jadi memaksa masuk. Sudah 'overload', kemudian ditutup, tapi sudah terlanjur membludak," ujar dia.
Penulis : Gading Persada Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV