> >

Jembatan Peneleh, Saksi Bisu Cinta Pertama Soekarno pada Oetari

Budaya | 9 Juni 2022, 13:24 WIB
Mensos Risma di atas Jembatan Peneleh Surabaya (Sumber:Antara-)

Selama sekolah di HBS, Soekarno muda tinggal indekos di rumah milik Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Gang VII Surabaya. Soekarno tak hanya mengenyam sekolah HBS atau setara pendidikan SMA di Kota Surabaya.

Akan tetapi, katanya, Bung Karno saat usia 15 tahun itu juga untuk pertama kalinya mengenal Islam. Sang proklamator mengenal Islam karena diajak HOS Tjokroaminoto mengikuti pengajian rutin setiap bulan di depan rumahnya.

Seiring berjalannya waktu, pada usia 21 tahun, Bung Karno kemudian diterima menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Barat. Namun, baru menempuh pendidikan kuliah, Soekarno mendapatkan informasi jika istri HOS Tjokroaminoto meninggal dunia, sehingga dia memilih cuti kuliah tujuh bulan untuk balik lagi ke Surabaya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Resmikan Aturan Larangan Merokok di Tempat Umum, Jika Melanggar Ini Sanksinya

Di Surabaya, kata dia, sang proklamator memilih bekerja sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut. Itu merupakan kali pertama Putra Sang Fajar bekerja agar mendapatkan uang. "Selama 7 bulan itu Bung Karno bekerja di Stasiun Semut untuk mendapatkan uang dan uangnya itu dikasihkan kepada Pak Tjokro," ujarnya.

Di waktu itu pula, Soekarno muda merasa iba dengan HOS Tjokroaminoto sehingga menerima tawaran untuk menikah dengan putri sulung Pak Tjokro, yakni Siti Oetari. Pernikahan Bung Karno dengan istri pertamanya itu digelar di ruang tamu rumah milik HOS Tjokroaminoto.

"Setelah menikah dan cuti kuliahnya habis, dia (Bung Karno) kemudian memboyong istrinya ke Bandung untuk melanjutkan lagi kuliahnya," demikian Kuncarsono Prasetyo.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU