Jangan Keliru, Ini Beda Flexing dan Personal Branding
Gaya hidup | 7 Juni 2022, 16:25 WIBDi media sosial, tingkah-tingkah crazy rich selalu dibicarakan, bahkan bisa sampai membuat kita geleng-geleng kepala. Menurut warganet, apa yang dilakukan mereka termasuk flexing atau memamerkan kekayaannya.
Flexing ini ternyata juga digunakan di dunia bisnis sebagai upaya marketing, branding, dan selling untuk memberikan impresi tertentu pada calon konsumen.
Pemberian impresi ini dilakukan dengan menampilkan sebaik-baiknya citra diri atau produk supaya orang-orang tertarik, percaya, dan bertindak (membeli atau mengikuti).
Akan tetapi, menurut Arvan Pradiansyah, seorang motivator terkenal, dalam siniar Smart Inspiration edisi Happiness bertajuk "Flexing: Gaya Hidup atau Personal Branding?", kemunculan crazy rich yang justru lekat dengan kata flexing. Hal ini bahkan bisa membawa dampak ke masyarakat.
Baca Juga: Hobi Flexing di Media Sosial, Sebatas Pamer Kekayaan atau Ada Dampak Positifnya?
Perbedaan Personal Branding dan Flexing
Meskipun terasa dekat, ternyata dua istilah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Menurut Arvan, personal branding adalah memamerkan diri secara terstruktur.
Jadi, bukan hanya sekadar memamerkan diri untuk mengimpresi orang lain, tapi juga membuat perencanaan yang matang perihal apa yang ingin ditampilkan.
"Kesamaannya secara umum keduanya ingin menampilkan kita yang terbaik," tutur Arvan.
Sementara itu, flexing sebenarnya juga bertujuan untuk memamerkan diri. Akan tetapi, perbedaannya terletak pada kenihilan rencana dan struktur.
"Kalo personal branding apa yang kita punya, betul-betul kita tampilkan. Kalo flexing, sayangnya, bukan hanya yang kita punya kita tampilkan, tapi juga yang kita tidak punya. Seolah-olah kita punya hal itu," ujarnya.
Bahkan, tanpa disadari kita sebenarnya senang memamerkan hal-hal kecil. Misalnya, saat jalan-jalan keluar negeri atau pergi bersama teman, kita mengunggahnya di media sosial.
Baca Juga: Mengupas Fenomena 'Flexing' dan Hobi Spill Isi Rekening, Apa Dampak Psikologisnya?
Dampak dari Perilaku Flexing
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV