> >

Kunjungan Wisatawan di Bantul Menurun Karena Puasa, Bukan Kejahatan Jalanan

Berita daerah | 12 April 2022, 16:32 WIB
Obyek Wisata Pinus Asri Mangunan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). (Sumber: KOMPAS.com/MARKUS YUWONO)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Maraknya kejahatan jalanan atau tawuran pelajar di Bantul belum sampai mempengaruhi tangkat kunjungan wisata. Kendati demikian, jika tidak ditangani serius, persoalan ini bisa berpengaruh terhadap minat wisatawan berkunjung ke DIY, termasuk Bantul.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo, jika dilihat dari aspek kunjungan sampai hari ini tidak ada data signifikan terkait akibat kejahatan jalan.

“Memang datanya belum ada penurunan dari grafik tren kunjungan wisata (terkait kejahatan jalanan),” ujarnya, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga: Polres Bantul Bakal Beri SIM Gratis kepada Warga yang Cegah Tawuran dan Kejahatan Jalanan

Kendati demikian, ia tidak menampik jika orang sudah tidak nyaman bisa menimbulkan perasaan khawatir saat berwisata. Kejadin tawuran dan kejahatan jalanan di DIY bisa merusak stigma wisata di DIY.

Dinas Pariwisata Bantul turut terlibat dalam menekan angka kejahatan jalanan. Salah satunya, berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk membentuk tim pengamanan tingkat lokal.

“Dengan demikian tak hanya kejahatan jalanan saja yang ditekan namun dapat diawali dengan kondusifnya area wisata khususnya community based tourism (CBT) atau desa wisata dengan tidak ada minuman keras (miras) dan narkoba, mengingat keduanya jadi salah satu penyebab kejahatan,” ucapnya.

Ia juga menyosialisasikan kepada pengelola destinasi wisata untuk menghubungi pihak-pihak terkait ketika ada tindak kejahatan di tempat wisata.

Sejauh ini, ia mengakui tidak ada kejahatan jalanan di lokasi wisata atau menyasar wisatawan. Namun, jalan menuju destinasi wisata tetap harus menjadi perhatian.

Sebab, sejumlah rombongan wisatawan biasa tiba di Bantul pada dini hari. Mereka beristirahat, mandi, dan sarapan sebelum melanjutkan perjalanan.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU