Ketika Klitih Dicurigai Punya Pelatih
Peristiwa | 6 April 2022, 22:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Daffa Adzin Albasith meregang nyawa di pada Minggu dini hari (3/4/2022). Pelajar kelas XI SMA Muhammadiyah di Yogyakarta itu, tewas dengan cara mengenaskan.
Wajahnya luka parah karena sabetan gir yang terbuat dari besi. Gir adalah tempat putaran rantai sepeda atau motor yang memiliki gerigi runcing.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi, kronologi kejahatan jalanan atau sering disebut 'klitih' yang menimpa Daffa Adzin Albasith terjadi sekitar pukul 02.10 dini hari.
“Motor pertama kelompok korban sempat menghindar dari ayunan gir. Kemudian motor kedualah yang kena. Pengemudi tak kena, pembonceng atau korban D kena mukanya,” ujar Kombes Ade.
Usai peristiwa tersebut kelompok pelaku melarikan diri ke arah selatan dan korban yang masih dalam kondisi hidup diselamatkan oleh petugas Direktorat Sabhara Polda DIY yang sedang berpatroli dan dilarikan ke RSPAU Hardjolukito.
Namun nyawanya tak tertolong. Daffa meninggal tak lama kemudian.
Baca Juga: Ini Kata-Kata yang Picu Pelajar SMA Jadi Korban Klitih hingga Tewas di Yogyakarta
Kasus kekerasan jalanan di Kota Pelajar yang sudah berlangsung cukup lama ini membuat sebagian warga prihatin.
Pasalnya, aksi ini bukan sekali dua kali terjadi namun sudah berlangsung beberapa kali dengan korban anak-anak muda. Pelakunya pun kebanyakan anak muda.
Sempat menimbulkan polemik, sebab ada yang menyebutkan bahwa 'klitih' terlalu dibesar-besarkan. Namun dengan kematian Daffa, kasus ini tidak bisa dibilang sepele.
Sosiolog kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Suprapto mencurigai 'klitih' punya pelatih dan ada dalang di baliknya.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Antara