> >

Forum Dosen SBM ITB Rasionalisasi Pelayanan, Mahasiswa Diminta Belajar Secara Mandiri

Sosial | 9 Maret 2022, 22:10 WIB
Kampus ITB. Forum Dosen SBM ITB melakukan rasionalisasi pelayanan, yakni mahasiswa diminta untuk belajar secara mandiri, mulai Selasa (8/3/2022). (Sumber: Tribunnews.com)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Forum Dosen SBM ITB melakukan rasionalisasi pelayanan, yakni proses belajar mengajar tak dilakukan secara luring maupun daring, sehingga mahasiswa diminta untuk belajar secara mandiri, mulai Selasa (8/3/2022).

Penjelasan itu diungkapkan oleh seorang anggota Forum Dosen SBM, Achmad Gazali. Menurutnya, FD SBM ITB bahkan tak akan menerima mahasiswa baru hingga sistem kembali normal.

Hal itu  menyusul adanya kebijakan Rektor ITB yang tak memungkinkan SBM ITB untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar Internasional.

Bukan hanya itu, pada 2 Maret 2022, jajaran Dekanat SBM ITB yang dipimpin oleh Utomo Sarjono bersama Wakil Bidang Akademik, Aurik Gustomo, dan Wakil Bidang Sumber Daya, Reza A Nasution telah mengajukan pengunduran diri pada rektor.

"Kami mengkritisi kepemimpinan Rektor ITB yang membuat peraturan tanpa dialog dan sosialisasi, tanpa perhatikan dampak pada pihak-pihak terkait, serta tak ikuti prinsip yang diatur dalam statuta ITB, seperti akuntabilitas, transparansi, nirlaba, penjaminan mutu, efektivitas, dan efisiensi," katanya.

Menurut Gazali, FD SBM ITB juga telah menyampaikan pernyataan sikap yang kepada Rektor pada Senin (6/3/2022).

Baca Juga: Jurusan Sepi Peminat di UI, UGM, ITB, dan Unsoed, Peluang Besar Lolos SBMPTN

Pernyataan sikap itu meminta Rektor ITB berkomunikasi langsung dengan FD SBM ITB, serta beberapa tuntutan.

Tuntutan tersebut di antaranya dikembalikannya azas swakelola dan dilakukan kaji ulang atas peraturan baru yang dikeluarkan Rektor dengan melibatkan perwakilan Majelis Wali Amanat (MWA), Senat Akademik (SA) ITB, serta unit terdampak khususnya SBM ITB, sampai ada kesepakatan bersama agar menjamin semua Fakultas/Sekolah di ITB memiliki kemauan dan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Achmad Gazali menyebut, jumlah dosen yang berkomitmen melakukan rasionalisasi pelayanan ini sekitar 55 orang dosen dari 98 dosen full time.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Tribunjabar.id


TERBARU