> >

Naskah Kuno Tegalsari, Jejak Khazanah Literasi Nusantara

Berita daerah | 9 Maret 2022, 20:49 WIB

PONOROGO, KOMPAS.TV -Masjid Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur, merupakan salah satu jejak penyebaran Islam di Mataraman, di masjid ini juga terdapat sejumlah manuskrip atau naskah kuno yang berisi betbagai disiplin ilmu.

Masjid yang terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ini berdiri sejak tahun 1742 masehi yang didirikan oleh Kiai Ageng Muhammad Besari.

Saat memasuki masjid ini, kita akan disambut halaman masjid yang luas. Sebelum memasuki masjid terdapat batu pijak peninggalan Majapahit, yang merupakan simbol perubahan kepercayaan dari Animisme ke Islam. Dibagian tengah merupakan bangunan masjid utama dan belakang masjid terdapat makam keluarga dari Kiai Ageng Muhammad Besari.

Kiai Ageng Kuhammad Besari tidak hanya membangun masjid, namun juga mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari, atau yang dalam khasanah Jawa disebut Pesantren Gebang Tinatar. Seorang pengamat islam dari Belanda, bahkan menyebut pesantren Tegalsari sebagai pesantren pertama di Jawa, yang mempunyai kurikulum sistem berlajar mengajar secara lengkap. Jadi tak heran jika di masjid ini terdapat banyak sekali peninggalan kitab dan naskah-naskah kuno.

Naskah-naskah kuno disini diperkirakan dibuat pada akhir abad 18 sampai awal abad 19 masehi. Terdapat keunikan dari beberapa naskah kuno atau manuskrip dari Tegalsari ini, manuskrip disini ada yang menggunakan kertas asal Ponorogo, yaitu kertas daluang, atau penduduk setempat menyebutnya gedog dengan bahan dasar kulit pohon glugu.

Manuskrip disini selain salinan kitab dengan bahasa arab, juga menggunakan berbahasa Jawa pegon.

Naskah Tegalsari ini, merupakan manuskrip berisi berbagai disiplin ilmu, antara lain aqidah, tasawuf, usuluddin, fasholatan atau doa -wirid, mujarabat, Al quran dan ilmu Al quran seperti tafsir jalalain, dan masih banyak ilmu-ilmu lainnya, yang saat ini telah didigitalkan dan diteleiti serta diterjemahkan oleh berbagai pihak.

Tidak hanya beribadah dan meneliti manuskrip, pengunjung yang datang di masjid Tegalsari ini umumnya juga berziarah ke makam keluarga kiai Ageng Muhammad Besari.

Dalam sehari ratusan umat muslim datang untuk berziarah, bahkan dihari-hari tertentu terutama pada hari besar peringatan  Islam, serta menjelang Ramadan dan 10 malam ganjil terakhir bulan ramadan. Pengunjung di masjid Tegalsari sangat membludak.

#beritaponorogo

#tegalsari

#masjidtegalsari

#naskahtegalsari

#naskahkuno

#kiaiagengmuhamadbesari

Penulis : KompasTV-Madiun

Sumber : Kompas TV


TERBARU