Perusahaan Listrik Kuasai Aliran Sungai, Sawah di Purwakarta Kering
Peristiwa | 9 Maret 2022, 17:01 WIBPURWAKARTA, KOMPAS.TV – Petani di Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kesulitan untuk mengairi areal sawahnya. Pasalnya, aliran sungai di daerah tersebut dibendung untuk kepentingan perusahaan yang memproduksi listrik.
“Para petani banyak yang mengeluh tidak bisa nyawah karena sudah dua bulan tidak ada air. Penyebabnya, aliran Sungai Ciherang dibendung untuk dialirkan ke perusahaan listrik,” terang Kepala Desa Salem Epet, di Purwakarta, Rabu (9/3/2022).
Melansir dari Antara, sedikitnya terdapat puluhan hektare di desa itu yang kekeringan akibat aliran sungai dibendung oleh perusahaan yang memproduksi listrik untuk dijual ke PLN. Namun, untuk total keseluruhan desa di Kecamatan Pondoksalam ada sekitar 100 hektare sawah yang kering.
“Sekarang saja masih ada hujan air surut dan tidak sampai ke sawah. Apalagi nanti musim kemarau pasti lebih parah,” ungkap Epet.
Ia pun menyebutkan terdapat proyek kincir air milik seorang pengusaha asal Jakarta. Listrik yang dihasilkan kemudian dijual ke PLN.
Padahal keberadaan sawah sudah lebih dulu, jauh sebelum proyek tersebut berdiri. Sawah pun dikelola oleh warga setempat, sedangkan proyek kincir milik perusahaan dari luar daerah.
“Air sungai dibendung jadi sungai kering. Air dibelokin ke kincir terus dibuang jadi tidak ke sawah,” ujarnya.
Baca Juga: Pupuk Subsidi Terbatas, HKTI Dorong Petani Beralih Ke Pupuk Organik
DPR akan lakukan pemanggilan
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi yang mendapat laporan sawah di daerahnya kekeringan langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
Setelah ditelusuri, benar saja air dari sungai dibendung dan dialirkan melalui saluran menuju kincir pembangkit listrik. Sementara, aliran sungai yang sudah ada dibiarkan mengering sehingga berimbas pada sawah warga.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara