Semburan Lumpur Hebohkan Warga Dusun di Mamuju Tengah, Aromanya Menyengat Diduga Ada Zat Berbahaya
Peristiwa | 6 Maret 2022, 16:12 WIBMAMUJU TENGAH, KOMPAS.TV - Sebuah sumur galian di Dusun Benteng, Desa Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, tiba-tiba menyemburkan lumpur beraroma menyengat, Sabtu (5/3/2022).
Semburan lumpur itu tentu membuat heboh masyarakat sekitar, sehingga polisi dan pemerintah setempat pun turun tangan menyelidikinya.
Melansir Kompas.com, Minggu (6/3/2022), pemilik pekarangan yang menjadi lokasi semburan lumpur tersebut Alimuddin (54) mengaku kaget ketika mendegar suara ledakan keras di belakang rumahnya.
Karena penasaran, Alimuddin lantas memeriksa asal suara itu dan mendapati sisa galian sumur bor miliknya ternyata menyemburkan lumpur setinggi satu meter yang diduga mengandung gas.
Baca Juga: Warga Semarang Temukan Mayat Berlumur Lumpur di Sungai, Ada Bercak Menyerupai Darah di Leher
"Mulanya saya membenahi rumah, tiba-tiba mendengar suara ada air muncrat. Setelah saya periksa, di belakang rumah ternyata sumurnya mengeluarkan semburan lumpur," ungkap Alimuddin, Minggu.
Saat itu juga, Alimuddin langsung menghubungi pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Tengah.
Setibanya di lokasi semburan lumpur, polisi memberi garis pembatas agar warga tidak mendekatinya dan mencegah bahaya yang mungkin terjadi.
Mengingat, aroma kuat yang tidak sedap dari semburan lumpur itu memunculkan dugaan bahwa ada kandungan zat berbahaya di dalamnya.
Baca Juga: Soal Video Lumpur Bergerak Usai Gempa Pasaman, BNPB Tegaskan Bukan Likuifaksi
Selanjutnya, aparat keamanan pun menutup lubang tersebut mengunakan bongkahan batu agar semburan lumpur tidak semakin membesar
Beruntung, semburan lumpur yang ditutup bongkahan batu besar dapat ditutup.
Sehingga luapan semburan lumpur tidak semakin membesar dan tidak masuk ke dalam rumah warga.
"Lubang semburan telah ditutup dengan bongkahan batu besar dan semoga tidak terjadi semburan lagi," jelas Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah, Ipda Argo Pongki Atmojo.
Semburan lumpur yang diduga bercampur gas alam tersebut terbentuk akibat panas yang mengendap karena lahan di daerah tersebut merupakan tanah gambut.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.com