Kronologi Wakil Bupati Timor Tengah Selatan Dipolisikan, Diduga Aniaya Sopir Ambulans
Hukum | 4 Maret 2022, 08:16 WIBKUPANG, KOMPAS.TV - Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Jhony Army Konay dilaporkan ke polisi karena diduga menganiaya seorang sopir ambulans berinisial YS (25).
Laporan tersebut terdaftar dalam laporan polisi nomor:LP/B/62/III/2002/SPKT/RES TTS/POLDA NTT, Kamis, 3 Maret 2022.
Adapun pelapor yaitu YS, seorang tenaga kontrak yang bekerja di Puskesmas Kualian, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).
YS menjelaskan, kejadian itu berawal pada Selasa (1/3) sore, saat dirinya yang mengemudikan ambulans mengantarkan seorang dokter dari salah satu toko swalayan menuju tempat kos sang dokter di Kota Soe.
Untuk menuju tempat indekos dokter, mereka harus melewati lorong pertokoan yang dipenuhi sejumlah kendaraan roda empat yang parkir di sisi kiri.
Saat berada di pertengahan lorong, mereka berpapasan dengan mobil berpelat merah DH 2 C yang dikemudikan Wakil Bupati TTS Army Konay.
Karena di sisi kiri tidak ada tempat untuk menepi, YS pun menepi ke arah kanan untuk parkir, agar mobil Wakil Bupati TTS bisa melintas dengan baik.
Baca juga: Puspomad Selidiki Anggota TNI yang Diduga Terlibat Penganiayaan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat
Namun, saat melintas, mobil yang dikemudikan Army menyerempet mobilnya persis di sebelah kiri bagian belakang.
"Setelah itu, saya turun dari mobil ambulans dan menghampiri meminta maaf kepada bapa wakil bupati," kata YS.
Army lalu turun dari mobilnya dan melihat mobilnya yang lecet dan menanyakan dirinya dari Puskesmas mana dan siapa nama kepala Puskesmas.
"Pak wakil bupati bilang besok kasih tahu kau punya kepala puskesmas untuk perbaiki mobil ini. Saya bilang siap bapa," kata YS.
Kemudian, pada Rabu (2/3), YS bersama seorang dokter dan Kepala Puskesmas Kualin, mendatangi rumah dinas Army Konay untuk bertemu. Tiba di rumah Army, mereka disuruh menunggu karena masih ada tamu yang berdatangan.
Tak lama kemudian, mereka disuruh ke bengkel mobil yang berada tak jauh di belakang rumah jabatan Army.
Selanjutnya saat berada di bengkel, YS duduk berjejer dengan dokter dan kepala Puskesmas. Army lalu mengambil sebuah kursi dan duduk tepat di sampingnya.
Baca juga: Orang Kuat di Balik Penganiayaan Aktivis Haris Pertama dan Pemanggilan Sosok Politisi Golkar
"Bapa wakil langsung bilang, 'saya yang sengaja tabrak kamu karena saat berpapasan, kamu tidak membunyikan klakson mobil'," kata YS meniru ucapan Army.
Mendengar itu, YS lantas meminta maaf. Tetapi bukannya memaafkan, Army malah memakinya berulang kali.
Setelah memaki, Army kemudian memukul YS di bagian mulut dan masker yang dikenakannya pun ditarik hingga putus.
Setelah itu, YS bangun dari kursinya. Tetapi dia dipukul lagi di bagian wajahnya. YS lalu menghindar keluar dari bengkel, karena saat itu Army dalam kondisi emosi.
Selanjutnya, dia mengantar mobil ambulans ke Puskemas.
"Dini hari tadi sekitar pukul 01.00 Wita, saya datang ke kantor polisi untuk laporkan kejadian ini," jelasnya.
YS yang merupakan warga Kelurahan Cendana, Kecamatan Kota Soe berharap, laporan tersebut ditindaklanjuti polisi hingga tuntas.
"Saya berharap, masalah ini bisa diselesaikan dengan betul-betul adil oleh pihak yang berwenang," tandasnya.
Wakil Bupati TTS Akui Tampar YS
Pada Kamis (3/3) kemarin, Jhony Army Konay membenarkan jika dirinya telah menampar YS. Ia berdalih, hal itu dilakukan karena sikap YS yang tak beretika dan membangkang saat berbicara dengan dirinya di rumah jabatan Wakil Bupati TTS.
Namun Army menyebutkan, tamparannya tidak kuat dan hanya sekali.
”Dia masuk di rumah jabatan tidak sopan, duduk sejajar saya. Saya suruh dia cabut masker baru berbicara karena dia berbicara tidak jelas, tapi dia malah melawan. Makanya saya tampar dia, tapi tidak kuat," ujar Army, kepada sejumlah wartawan.
"Setelah saya tampar, dia malah bangun jalan ke luar, setelah itu kembali masuk dan duduk sejajar lagi dengan saya,” sambung Army.
Setelah kejadian tersebut, Army lalu meminta YS, kepala Puskesmas Kualin dan seorang dokter untuk pulang.
Army meminta supaya mereka mendinginkan kepala sebelum kembali berbicara dengan dia.
”Sebagai bawahan seharusnya dia datang sopan bukan berlagak melawan dan tidak beretika. Sebagai atasan saya merasa tidak terima dengan sikap tersebut dan ingin membina dia,” ujarnya.
Baca juga: Anggota TNI di Papua Laporkan Tindak Penganiayaan dan Penyebaran Berita Hoaks
Terkait laporan YS terhadap dirinya, Army mengatakan akan menunggu panggilan polisi dan siap memberikan keterangan.
Ia juga meminta agar Kepala Puskesmas Kualin dan seorang dokter yang mendampingi YS saat kejadian, menjadi saksi karena mereka melihat dan mendengar langsung kejadian tersebut.
Sementara Kasat Reskrim Polres TTS, AKP Mahdi Dejan Ibrahim mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan yang dialami korban YS.
"Segera kami tindak lanjuti laporan dimaksud," kata Mahdi singkat.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com