Ganjar Minta Kemenhub Sosialisasikan Aturan Larangan Truk ODOL agar Tidak Bikin Geger
Sosial | 23 Februari 2022, 17:55 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyosialisasikan kebijakan pelarangan truk over dimension and over loading (ODOL) atau kelebihan dimensi dan muatan atau beban, agar tidak bikin geger.
Harapan Ganjar tersebut disampaikan setelah aturan itu menuai polemik, dan sejumlah sopir truk di berbagai daerah menggelar aksi menolak kebijakan itu, termasuk di Jawa Tengah.
Menurutnya, keseimbangan terkait kebijakan tersebut memang harus dijaga. Kementerian Perhubungan sebagai penanggung jawab diminta segera melakukan sosialisasi terkait kebijakan itu.
“Maka kebijakan ini perlu disosialisasikan, sehingga semua bisa sepakat,” ucapnya, Rabu (23/2/2022), seperti dikutip dari keterangan tertulis Pemprov Jateng.
Baca Juga: Tak Terima Kebijakan ODOL, Ratusan Sopir Truk Blokade Jalur Tol Purbaleunyi
“Sebelum ditegakkan, akan sangat baik kalau sosialisasi diutamakan, dan masyarakat bisa paham kapan penegakan itu akan dilakukan. Sehingga nanti tidak bikin geger,” tegasnya.
Ganjar juga mengaku dirinya telah berkomunikasi dengan sejumlah sopir truk dan menerima masukan dari mereka.
“Kemarin sudah ada masukan, beberapa kawan juga komunikasi langsung dengan saya. Memang ada beberapa catatan yang diberikan terkait kebijakan pelarangan truk ODOL ini,” kata Ganjar.
Nantinya, sosialisasi yang dilakukan diharapkan bukan hanya pada sopir truk, tetapi juga para pengusaha truk itu sendiri.
Sebab, biasanya pemilik truk yang memerintahkan sopir untuk memuat barang melebihi dimensi dan beban yang ditetapkan.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV