> >

Ternyata Andong-Andong yang Berseliweran di Malioboro Berasal dari Tempat Ini

Wisata | 18 Februari 2022, 20:42 WIB
Kampung Kenalan yang berlokasi di Potorono Banguntapan Bantul dikenal sebagai kampung andong. Rata-rata di depan rumah warga terdapat andong yang diparkir dan kandang kuda di halaman belakang rumah. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Andong selama ini dikenal sebagai ikon pariwisata di Yogyakarta. Namun siapa sangka, ternyata andong-andong yang sering berseliweran di Malioboro ini justru berasal dari Bantul.

Kampung Kenalan yang berlokasi di Potorono Banguntapan Bantul dikenal sebagai kampung andong. Rata-rata di depan rumah warga terdapat andong yang diparkir dan kandang kuda di halaman belakang rumah.

Kampung ini dikenal menjadi kampung andong sejak 1970-an. Kala itu, banyak warga memiliki gerobak sapi untuk mengangkut barang dagangan ke pasar. Lambat laun, warga beralih memakai andong dengan tenaga kuda.

Baca Juga: Kisah Kusir Andong yang Antar Jokowi di Malioboro

“Semula cuma satu warga yang beli andong, lalu yang lain ikut-ikutan,” ujar Suhardiman, salah satu warga Kenalan Kampung Andong, Jumat (18/2/2022).

Alih fungsi andong terlihat pada 1990-an. Andong tidak lagi dipergunakan mengangkut barang ke pasar, melainkan jadi alat transportasi.

Hal ini tidak bisa lepas dari fenomena angkutan umum bermunculan, sehingga orang memilih untuk naik angkutan umum ketika ke pasar.

“Akhirnya sekitar pertengah 1990-an, andong juga jadi alat transportasi manusia,” kata laki-laki kelahiran 46 tahun silam ini.

Menurut Suhadirman, sebagian besar warga Kenalan bekerja menjadi kusir andong. Sampai sekarang ada 17 orang yang menjadi kusir andong dengan jumlah andong mencapai 23 unit dan kuda lebih dari 50 ekor.

“Ada satu orang punya empat kuda, saya punya dua,” tuturnya.

Baca Juga: Andong di Jalan Malioboro Diperiksa Petugas

Sudah telanjur dikenal sebagai kampung andong, warga setempat pun juga mengembangbiakkan kuda dan menjualnya. Harga kuda dari Kampung Kenalan terkenal mahal karena berkualitas.

Satu ekor anak kuda berumur tiga bulan dibanderol Rp15 juta sampai 17,5 juta, sementara kuda dewasa yang sudah siap Tarik andong dihargai Rp25 juta. Kuda di kampung ini berjenis sandel, kuda dari Sumbawa yang dikawinkan dengan pejantan yang dipakai balapan.

 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU