> >

Asap Cair Bisa Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Begini Cara Kerjanya

Berita daerah | 19 Januari 2022, 21:10 WIB
Praktisi agribisnis Budi Santosa memperlihatkan produk hasil teknologi berupa asap cair untuk pertanian. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Seorang warga Bantul yang juga praktisi agribisnis bernama Budi Santosa memperkenalkan hasil teknologi berupa asap cair untuk pertanian.

Alat berupa cairan itu bisa menyuburkan lahan pertanian dan secara otomatis meningkatkan produktivitas pertanian.

Asap cair diperoleh melalui proses pemanasan dan pembakaran sekam secara tidak langsung yang disebut pirolisis dengan suhu akhir mencapai 4000 derajat Celsius.

Dalam proses pembakarannya, Budi mengembangkan alat destilasi asap cair atau alat penyulingan yang terbuat dari tong untuk pembakaran sekam, pipa, tabung bekas kulkas, ember, dan air.

Jika ia membakar tiga karung sekam yang masing-masing berisi 20 kilogram, maka dengan pembakaran selama 24 jam bisa menghasilkan 8 liter asap cair.

Asap cair yang diperoleh dari proses ini mempunyai warna hitam pekat karena terdapat kandungan tar.

Baca Juga: Gawat, Habitat Lebah Terancam oleh Lahan Pertanian dan Pembangunan Massal di Seluruh Dunia!

“Untuk menghilangkan kandungan tar tersebut, asap cair akan didiamkan kurang lebih 48 jam kemudian dilakukan proses penyaringan menggunakan kertas saring,” ujarnya, Rabu (19/1/2022).

Hasil saringan tersebut kemudian dimurnikan kembali melalui proses pemurnian yang disebut destilasi dengan suhu 1.200 derajat Celsius untuk menghasilkan asap cair yang murni.

Asap cair sudah diuji di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU