> >

Detik-detik TNI AL Menarik Kapal Pengungsi Rohingya yang Terapung di Lautan

Peristiwa | 30 Desember 2021, 21:05 WIB
Pemerintah Indonesia hari Rabu, (29/12/2021) mengatakan akan memberi izin kapal kayu berisi 100n warga Rohingya berlabuh setelah desakan dari penduduk setempat dan beberapa pihak internasional, seperti dilansir France24, Rabu, (29/12/2021) (Sumber: France24)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah terapung di Perairan Bireun, Aceh, sejak Minggu (26/12/2021), akhirnya kapal kayu yang mengangkut para pengungsi etnis Rohingnya ditarik ke daratan menuju Pelabuhan Kruengkeukuh Kota Lhokseumawe.

TNI Angkatan Laut (TNI AL) melalui unsurnya KRI Parang-647, Kamis (30/12/2021) pagi menarik kapal berisi 100 imigran yang sebagian besar perempuan dan anak-anak itu dilansir dari situs tnial.mil.id

Lokasi Pelabuhan Kruengkeukuh dipilih mengingat perlunya sarana labuh, sterilisasi lokasi untuk pemeriksaan kesehatan dan penegakan prokes agar tidak terjadi keramaian yang dapat mengganggu proses pemeriksaan kesehatan dan lebih dekat dengan tempat karantina sekaligus tempat relokasi di medan jika diputuskan untuk di relokasi.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono telah memerintahkan unsur dan prajuritnya untuk melaksanakan penarikan setelah ada keputusan dari pemerintah atas dasar kemanusiaan.

Baca Juga: Penampakan KRI Parang Tarik Kapal Pengungsi Rohingya di Perairan Aceh

Sewmentara Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan penarikan telah dilaksanakan sejak pukul 06.00 WIB Kamis pagi setelah kondisi cukup terang dan aman untuk proses pengikatan dan penarikan kapal di tengah ombak laut lepas. Akhirnya, petang hari kapal tiba di Pelabuhan Kruengkeukuh Lhokseumawe.


Sementara itu, Pemerintah Indonesia melalui Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Inspektur Jenderal Armed Wijaya selaku Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) di Jakarta, Rabu (29/12/2021) akhirnya mengambil keputusan untuk mendaratkan para pengungsi  Rohingnya yang masih berada tengah laut sekitar 53 mil dari perairan Bireuen, Aceh. Langkah ini diambil atas nama kemanusiaan. 

Baca Juga: UNHCR Minta Indonesia Beri Izin Kapal Pengungsi Rohingya Berlabuh di Bireuen

"Keputusan ini kita buat mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut," ujarnya.  Menurutnya, etnis Rohingnya di kapal tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU