Gibran Minta E-Commerce yang Gandeng Solo Tidak Jual Batik dan Sajadah dari China, Ini Alasannya
Berita daerah | 28 Desember 2021, 22:02 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan, era digital menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan e-commerce.
Kendati demikian, Gibran menekankan terdapat syarat yang harus dipatuhi oleh perusahaan e-commerce yang ingin bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu melarang marketplace yang ingin bekerja sama dengan pihaknya, memasarkan produk-produk asal China.
Pernyataan ini disampaikan Gibran dalam acara Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan dalam Ekosistem UMKM dan Ekonomi Hijau, Selasa (28/12/2021).
"Ketika MoU (menjalin nota kesepahaman) dengan e-commerce ada satu hal yang harus wajib mereka (e-commerce) lakukan," kata Gibran.
"Yaitu saya nggak ingin ketika sudah MoU, di platform mereka nanti ada batik dari China, baju koko dari China, sajadah dari China, tasbih dari China atau barang-barang impor yang mungkin harganya lebih murah yang asalnya dari China," sambungnya.
Meski demikian, Gibran mengaku tidak antiproduk asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
Baca Juga: Momen Lucu saat Siswa SD di Solo Salah Sebut Gibran sebagai Presiden Indonesia
Adapun persyaratan tersebut, lanjut dia, dimaksudkan agar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak hanya menjadi reseller atau penjual tetapi sebagai produsen.
"Saya bukannya anti produk dari China, tapi saya tidak ingin UMKM yang ada di Kota Solo hanya menjadi reseller, mereka harus jadi produsen, harus benar-benar menghasilkan produk sendiri," tegasnya.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV