Orang Tua Handi: Mohon Pak Jokowi, Ini Menyangkut Nyawa Manusia, Anak Saya Masih Hidup Malah Dibuang
Hukum | 27 Desember 2021, 10:46 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Entes Hidayatullah, ayah salah satu korban tabrak lari di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, angkat bicara terkait kematian anaknya Handi Saputra.
Ia pun meminta keadilan atas kematian anaknya tersebut. Karena itu, Entes memohon kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memastikan kasus kematian putranya diusut secara tuntas.
Baca Juga: Satu Anggota TNI AD yang Tabrak Handi dan Salsabila di Nagreg Ternyata Babinsa
"Mohon kepada Pak Jokowi, bukan masalah kecil, ini menyangkut nyawa manusia, anak saya (Handi) masih hidup malah dibuang," kata Entes seperti dikutip dari Tribun Jabar, Senin (27/12/2021).
Entes mengaku sempat terkejut saat mengetahui adanya dugaan keterlibatan anggota TNI AD dalam kasus kematian anaknya Handi Saputra.
Namun demikian, ia menegaskan meskipun pelaku adalah aparat, ia dan keluarga meminta penabrak sekaligus pembuang anaknya dihukum yang setimpal.
"Harapannya dari keluarga, biarpun pelaku adalah oknum aparat, keluarga meminta pelaku dihukum seadil-adilnya," ujar Entes.
Baca Juga: Turut Berduka, KSAD Dudung Janji Beri Sanksi Setimpal 3 Anggota TNI Penabrak Sejoli di Nagreg
Adapun Handi diduga masih hidup ketika dibuang berdasarkan hasil pemeriksaan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.
Dalam pemeriksaan tersebut, polisi menemukan adanya air di dalam saluran napas hingga paru-paru korban Handi Saputra.
"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," kata Kepala Biddokes Polda Jawa Tengah Kombes dr Sumy Hasrty Purwanti, Kamis (23/12/2021).
Karena temuan itulah kemudian yang membuat petugas menduga bahwa Handi meninggal bukan karena luka di kepala, namun karena ditenggelamkan.
Baca Juga: KSAD Dudung Pastikan Hukuman Berat Menanti 3 Anggota TNI Penabrak Sejoli di Nagreg
"Jadi, laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya karena luka di kepala tidak mematikan," ucap Sumy.
Namun demikian, Salsabila (14) diduga dibuang ke sungai dalam kondisi sudah tewas ketika mengalami kecelakaan.
Seperti diketahui, sejoli Handi Saputra dan Salsabila dibuang ke Sungai Serayu, Jawa Tengah setelah menjadi korban tabrakan di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Penabrak kedua remaja itu diketahui ternyata anggota TNI AD. Mereka yakni Kolonel P yang bertugas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka. Kemudian, Kopda DA dan Kopda Ahmad, Kodam Diponegoro.
Baca Juga: 4 Fakta Terbaru Kasus Pembuangan Sejoli Korban Tabrak Lari di Nagreg oleh 3 Anggota TNI AD
Kolonel P tersebut rupanya memang sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke Jawa Tengah untuk bertemu keluarganya.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Tribun Jabar/Kompas.com