Kisah Fida, Bocah yang Selamat dari Awan Panas Gunung Semeru usai Lari dan Berlindung di Masjid
Wawancara | 11 Desember 2021, 15:28 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Saat dan setelah terjadinya erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore pekan lalu, di media sosial banyak beredar video yang memperlihatkan situasi ketika itu dan warga yang berlarian menyelamatkan diri.
Dalam salah satu video yang beredar luas, tampak sejumlah bocah berlari menjauhi Gunung Semeru dengan latar belakang awan panas yang membubung tinggi yang bergerak semakin dekat.
Seorang bocah berkerudung biru tertangkap kamera berlari menjauhi awan panas yang terus mendekat. Setelah erupsi, keberadaan bocah itu sempat tidak diketahui.
Namun pada sekitar pukul 21.00, usai dilakukan pencarian, bocah yang belakangan diketahui bernama Nurfida atau Fida (7) itu akhirnya ditemukan.
Baca Juga: 5 Penyebab Bupati Lumajang Murka di Titik Lokasi Bencana Erupsi Gunung Semeru
Berlindung di dalam masjid selama berjam-jam
Fida, begitu ia akrab disapa, berhasil ditemukan oleh para relawan ketika ia berlindung di sebuah masjid yang tidak jauh dari Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
Awalnya, sebelum erupsi Gunung Semeru, Fida bersama teman-temannya mengaji di daerah Curah Kobokan, dekat rumahnya.
"Jadi, dia (Fida) sedang mengaji di masjid yang (kubah) biru di Curah Kobokan. Terus ada gemuruh dari (Gunung) Semeru, dia lari," ungkap Agung Setiawan, seorang relawan dari Little Project, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (11/12/2021).
Karena takut dan panik, Fida yang lari hingga sampai ke desa sebelah, langsung berlindung ke sebuah masjid, seorang diri.
"(Berlindung) di masjid itu sampai jam sembilan malam. Dia menangis, terus diumumkan bahwa anaknya di sini. Akhirnya ketemu sama orang tuanya," terang Agung.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com