Kegiatan Belajar di Kelas Darurat Korban Semeru Direncanakan Mulai Pekan Depan
Wawancara | 11 Desember 2021, 13:30 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Gedung Sekolah Dasar Negeri 4 Supit Urang di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang harusnya ramai dengan kegiatan belajar mengajar, kini malah ramai oleh warga yang terpaksa tinggal di pengungsian.
Lantaran gedung sekolah ini digunakan sebagai posko sukarelawan dan lokasi pengungsian para warga terdampak bencana Semeru, sehingga kegiatan belajar terhenti sejak sepekan.
Sebagian gedung sekolah memang dijadikan sebagai posko pengungsian, namun sebagian lagi kondisinya rusak akibat dipenuhi abu vulkanik Gunung Semeru.
Orang tua serta anak berharap aktivitas kegiatan belajar mengajar segera kembali berjalan meski tidak harus memakai fasilitas seperti biasa.
Agus Salim, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang yang sedang berada di SMP 1 Candipuro Lumajang, Jawa Timur menyebutkan setidaknya ada 2.558 siswa yang mengungsi bersama orangtuanya.
Baca Juga: Sepekan Pasca Bencana Gunung Semeru, Kegiatan Belajar Anak Terpaksa Berhenti
Ia menjelaskan ada dua jenis sekolah terdampak dalam bencana Semeru ini, yaitu sekolah yang memang rusak dan sekolah yang dijadikan lokasi mengungsi atau penampungan logistik.
Melihat hal ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang akan memasang tenda-tenda kelas pembelajaran di posko pengungsian dengan mekanisme belajar kondisional.
Model belajar yang akan digunakan adalah model kolaborasi, dimana dalam satu tenda kelas pembelajaran anak-anak TK, SD, SMP dan SMA akan bergabung dan belajar dengan tenaga pengajar yang ada.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Lumajang Siapkan Kelas Darurat untuk Siswa Korban Semeru di Pengungsian
Guru-guru pun disebutkan siap untuk mengajar siswa di pengungsian.
Mengingat pekan ini sudah memasuki pekan Ujian Tengah Semester.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV