Dampak Erupsi Gunung Semeru: 3 Warga Hilang, Jembatan Lintas Malang-Lumajang Putus
Peristiwa | 4 Desember 2021, 19:16 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Erupsi Gunung Semeru berdampak pada Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Sejumlah bangunan dan infrastruktur rusak dan beberapa warga menghilang.
Koordinator Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengatakan, erupsi Gunung Semeru bermula dengan luncuran lahar pada pukul 13.30 WIB.
Sekitar pukul 15.00 WIB, gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu melontarkan awan panas guguran dan hujan abu vulkanik mengarah ke Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, AirNav Pastikan Penerbangan Tetap Beroperasi
Di sisi lain, Pos Pantau Gunung Bruno, yang relatif dekat dengan Gunung Semeru, mencatat gempa bumi dengan getaran beramplitudo 24 milimeter. Getaran gempa terasa selama hampir satu jam mulai pukul 14.10 WIB hingga 15.09 WIB.
Akibatnya, Jembatan Gladak Perak terputus karena banjir lahar. Jembatan ini adalah jalan alternatif penghubung Lumajang-Malang di Kecamatan Candipuro.
Melansir Surya.co.id, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati juga mengabarkan bahwa tiga warga menghilang, antara lain seorang penambang pasir dan seorang pemilik warung setelah Semeru meletus.
"Iya saya tadi dapat informasi ada 3 orang yang hilang, mereka terjebak kepulan asap dan sekarang masih dicari," ujar Indah Amperawati.
Sementara, erupsi Gunung Semeru tidak terlalu berdampak di perbatasan lainnya antara Malang-Lumajang, tepatnya di Kecamatan Ampelgading.
Warga Kecamatan Ampelgading mengalami hujan abu yang tidak terlalu lebat hingga pukul 17.00 WIB.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari
Sumber : surya.co.id/tribunnews.com