Seorang Ayah dan Anak Hasilkan Karya Lewat Seni Lukis Bakar
Budaya | 29 November 2021, 16:20 WIBKOMPAS.TV – Pirografi atau seni lukis bakar kini jadi daya tarik baru bagi pecinta lukisan.
Di Palembang, Sumatera Selatan seorang ayah dan anak menghasilkan beragam karya lewat seni lukis bakar.
Melukis lazimnya dilakukan pada media kanvas dengan menggunakan cat dan kuas. Namun ada teknik lukis yang sudah lama ada, tapi belum banyak dikenal yakni pirografi atau seni lukis bakar.
Baca Juga: Cuan Besar! Seorang Pria Beli Lukisan Seharga Rp428.000, Ternyata Harga Sesungguhnya Rp713 Miliar
Pirografi menggunakan media kayu sebagai pengganti kanvas dan panas dari solder yang dimodifikasi sebagai pengganti kuas.
Di Palembang, seni lukis bakar tengah dilakoni Ahmad Muhajir bersama putrinya Taufiq Qurahmah sejak tiga tahun terakhir.
Muhajir memanfaatkan media papan kayu limbah yang sudah tak digunakan berjenis triplek maupun kayu jati Belanda.
Papan dipotong sesuai ukuran yang diinginkan, tahap selanjutnya ialah pembuatan sketsa.
Sketsa yang telah dicetak terbalik ditempelkan pada papan lalu digosok dengan bensin, setelah digosok secara merata sketsa kasar pun tercetak pada papan.
Selanjutnya dimulailah proses pelukisan menggunakan solder listrik yang ujungnya telah dimodifikasi, solder panas digoreskan pada papan mengikuti sketsa yang telah ada.
Bermula dari hobi mengisi waktu luang, pembuatan lukis bakar kini menjadi tumpuan usaha bagi keluarga Muhajir.
Rupa yang unik dan tak biasa, lukisan pirografi kini mulai dilirik. Pesanan pelanggan biasanya berupa sketsa dari foto wisuda atau foto keluarga.
Pirografi bisa jadi pilihan untuk menghias dinding rumah dan kafe bahkan kado pernikahan.
Lukisan pirografi dari bengkel Muhajir dijual mulai dari Rp 50 ribu untuk ukuran A4 dan Rp 100 ribu ukuran A3.
Harganya dua kali lipat bila menggunakan bahan jati Belanda, namun hal itu sepadan dengan keindahan sebuah karya seni.
Penulis : Natasha-Ancely
Sumber : Kompas TV