Imbas Minyak Goreng Mahal, Perajin Keripik Tempe Kurangi Ukuran
Berita daerah | 11 November 2021, 21:29 WIBMALANG, KOMPAS.TV- Sentra industri oleh-oleh keripik tempe Sanan menjadi salah satu sektor usaha yang merasakan dampak dari naiknya harga minyak goreng.
Pembengkakan biaya produksi dirasakan oleh perajin keripik tempe, karena minyak goreng menjadi salah satu bahan baku pembuatan keripik tempe.
Salah satu perajin keripik tempe,Trio Andi Cahyono, mengaku kondisi perajin keripik tempe saat ini belum bisa bernafas lega.
Setelah dihimpit oleh pandemi covid-19, kini perajin dipusingkan dengan mahalnya minyak goreng.
Padahal menurut Trio, dalam beberapa bulan terakhir ada tren positif industri keripik tempe seiring dengan penurunan level PPKM.
Untuk menyiasati mahalnya harga minyak goreng, Ia memilih mengurangi ukuran keripik tempe produksinya. Cara ini dipilih karena untuk menaikkan harga jual cukup berat.
Dengan cara ini perajin bisa sedikit menutup biaya produksi yang membengkak karena dalam sehari,perajin tempe bisa menghabiskan 137 liter minyak goreng.
"Kami memberikan istilah tidak naik lagi tapi ganti harga, untuk itu kami pengusaha keripik tempe mengurangi size (ukurannya). Harganya tetap akan tetapi ukurannya diperkecil istilahnya untuk menutup ongkos produksi" katanya pada Kompas TV.
Perajin berharap pemerintah bisa melihat kondisi para perajin tempe Sanan dan mengambil kebijakan agar harga minyak goreng kembali stabil.
Terlebih menjelang momen Natal dan tahun baru bisa diprediksi kenaikan harga kebutuhan pokok biasa terjadi, termasuk di dalamnya adalah minyak goreng.
#minyakgorengmahal #keripiktempe
Penulis : KompasTV-Malang
Sumber : Kompas TV