Pupuk Organik, Solusi Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi
Berita daerah | 11 November 2021, 19:24 WIBMAROS, KOMPAS.TV - Petani di maros sulawesi selatan memanfaatkan pupuk organik berbahan dasar limbah dari rumah pemotongan hewan (rph). Guna meningkatkan produktivitas pertanian janis tanaman padi.pengaplikasian pupuk organik berbahan dasar limbah ini guna menjawab kelangkaan pupuk kimia dan mahalnya harga yang kerapkali menjadi permasalahan para petani.
Pupuk organik cair ini menjadi alternatif bagi para petani di dusun pakalli desa alatengae kecamatan bantimurung kabupaten maros. Dalam menjawab kelangkaan dan mahalnya harga pupuk kimia.
Pupuk organik berbahan dasar limbah dari rumah pemotongan hewan ini dinilai oleh petani dapat bekerja dengan efektif lantaran mampu mendongkrak produksi hasil panen padi. Pada pengaplikasian di atas lahan seluas 70 are mampu menghasilkan 102 karung gabah. Jumlah ini berbeda jauh saat menggunakan pupuk kimia yang hanya berada di kisaran 62 karung saja. Selain itu berat gabah yang dihasilkan juga mengalami peningkatan hingga mencapai 10 kilo gram dalam satu karung gabah.
"verbatim. Hasilnya banyak sebelumnya tidak banyak. Jumlahnya 102 karung luas tanah 70 are biasanya cuma 82 karung. Berat juga naik 10 kilo gram 1 karung"ungkap saide (petani pemilik lahan)
tingginya peningkatan produksi hasil panen dalam menggunakan pupuk organik ini tidak menutup kemungkinan akan di terapkan ke berbagai lahan pertanian di wilayah kabupaten maros. Melihat potensi yang dinilai menjanjikan untuk kesejahteraan para petani di bandingkan dengan menggunakan pupuk kimia.
"alhamdulillah saya baru melakukan panen di desa alatengae ini kita bersyukur panen kali ini lebih meningkat hasilnya dari panen sebelumnya. Kita berharap mudah-mudahan ini terus meningkat untuk kesejahteraan petani. Insyaallah saya tau petani akan melihat hasil kalau hasil meningkat petani akan melihat dan menjadikan contoh"ungkap h. Andi syafril chaidir syam,bupati maros
Pengaplikasian pupuk organik ini juga diketahui telah digunakan oleh sejumlah petani di beberapa wilayah di sulawesi selatan. Selain untuk pertanian pupuk organik ini juga di gunakan pada tambak ikan dan perkebunan .
Pupuk organik cair yang diberi nama nongmin ini juga terbilang lebih murah dibandingkan dengan harga pupuk kimia. Pupuk ini juga diketahui telah melewati uji coba dan pemeriksaan di laboratorium.
Dalam 1 jerigen berisi 5 liter pupuk organik ini hanya di bandrol dengan harga 475 ribu rupiah. Dalam 1 jerigen ini setara dengan 5 karung pupuk kimia dengan berat 50 kilo gram.
"pupuk organik nongmin ini diaplikasikan bisa di siram dan disemprot kita anjurkan untuk di semprot per 10 hari selama musim tanam. Minimal 3 kali penyemprotan tapi dianjurkan per 10 hari di semprot karena di khawatirkan ada hujan citosan jatuh ke tanah. Pupuk organik ini diolah dari limbah rph bahan dasarnya tapi kita punya mutrsisi organik dari hewan laut dan itupun limbah jadi kita aplikasikan tanpa bahan kimia. Efektivitas pada pertanian sudah teruji di laboratorium"pungkas hafid wahyudi, direktur sukses indotani sejahtera.
#ORGANIK
#petaniorganik
#kelangkaanpupuk
Penulis : KompasTV-Makassar
Sumber : Kompas TV Makassar