> >

Pulau Jawa Masuk dalam Kategori Siaga Banjir Bandang Sepekan ke Depan

Peristiwa | 6 November 2021, 07:19 WIB
Ilustrasi banjir bandang. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wilayah di Pulau Jawa menjadi salah satu dari dua belas wilayah yang ditetapkan berstatus siaga banjir bandang oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BMKG menyatakan status siaga ini berlaku untuk sepekan ke depan yakni 5-11 November 2021.

Wilayah lengkap yang ditetapkan BMKG yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, dan Lampung.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat beserta kilat atau petir akan diprakirakan terjadi dalam sepekan ini.

Baca Juga: Info Cuaca BMKG Hari Ini Sabtu 6 November, Hujan Lebat Disertai Petir Landa Wilayah Ini

"Potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode sepekan ke depan secara umum dapat berpotensi terjadi di 34 provinsi di Indonesia," jelasnya dikutip dari TribunJogja, Sabtu (6/11/2021).

Pihak BMKG mengimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan terkait potensi cuaca ekstrem ini.

Kepada masyarakat yang berada atau tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi berikut hal yang perlu dipersiapkan menurut BMKG.

Baca Juga: Pemkot Kota Batu Tetapkan Status Darurat Bencana Pasca Diterjang Banjir Bandang

  1. Memastikan kapasitas dan tata kelola air siap untuk menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air/drainase tidak tersumbat.
  2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.
  3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, serta melakukan penghijauan secara lebih masif.
  4. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
  5. Menggencarkan secara lebih masif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Tribunnews


TERBARU