Warga Terdampak Bandara Yogyakarta Keluhkan Kehilangan Mata Pencaharian
Berita daerah | 4 November 2021, 18:52 WIBKULON PROGO, KOMPAS.TV - Pembangunan Yogyakarta International Airport berdampak pada ratusan kepala keluarga yang harus merelakan kampung halamannya tergusur.
Kini mereka harus hidup di lingkungan baru yaitu lokasi relokasi.
Ternyata pindah dari kampung halaman dan melanjutkan hidup di lokasi relokasi, bukan hal mudah.
Seperti yang dikisahkan Puji Lestari, sebagai ibu rumah tangga selama ini puji hanya memiliki keterampilan bertani.
Namun di kawasan relokasi Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, bertani tak bisa dilakukan.
Puji pun memutar otak untuk bisa menghasilkan uang. Bersama sejumlah warga lain, ia beralih menjadi pengrajin batik.
Meski mendapatkan rumah baru dengan bangunan yang lebih bagus, Puji dan warga terdampak penggusuran bandara tetap gusar.
Sebab janji pihak angkasa pura yang akan mempekerjakan mereka tak terealisasi hingga kini . penghasilan mereka pun tak sebanding dengan penghasilan di kampung halamannya dulu.
Keberadaan bandara memang banyak memberikan efek positif bagi perekonomian warga. Namun, efek negatif yang dirasakan warga terdampak penggusuran akibat pembangunan bandara juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV