UNS Solo Resmi Bekukan Seluruh Aktivitas Resimen Mahasiwa atau Menwa
Update | 2 November 2021, 12:29 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo, Jawa Tengah berunjuk rasa di Kantor Rektorat menuntut pembubaran Resimen Mahasiswa atau Menwa menyusul meninggalnya salah satu mahasiswa UNS, Gilang Endi Saputra saat mengikuti Pendidikan Dasar atau Diksar Menwa.
Unjuk rasa digelar di pertigaan Boulevard Universitas Sebelas Maret Solo, Jawa Tengah Senin (1/11/2021) sore yang diikuti mahasiswa dari sejumlah fakultas di UNS.
Dalam aksi ini mereka menuntut keadilan bagi Almarhum Gilang Endi Saputra yang meninggal saat mengikuti Diksar Menwa.
Mahasiswa menuntut pembubaran Menwa yang dianggap terlalu militeristik dan tidak sesuai dengan dunia pendidikan.
Pihak kampus menerima aksi ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa dalam kasus ini.
Pihak kampus telah membentuk tim evaluasi yang juga mencari fakta kasus meninggalnya Gilang Endi Saputra.
Universitas Sebelas Maret Solo, Jawa Tengah resmi membekukan seluruh aktivitas Resimen Mahasiswa atau Menwa.
Langkah ini diambil setelah hasil otopsi terhadap Gilang Endi Saputra keluar, serta sebagai upaya untuk mendukung penyidikan kepolisian.
Keputusan ini diambil setelah ada rekomendasi dari tim evaluasi yang dibentuk beberapa hari lalu.
Rektorat UNS cukup cepat dalam merespons dirilisnya hasil otopsi terhadap korban.
Endi meninggal dunia diduga karena tindak kekerasan dalam Diksar Menwa.
Polda Jawa Tengah melakukan asistensi dalam kasus meninggalnya mahasiswa UNS saat mengikuti Diksar Menwa UNS.
Saat ini polisi tengah meminta keterangan dari ahli forensik untuk membaca hasil otopsi.
Hal ini penting sebagai dasar gelar perkara penentuan tersangka.
Baca Juga: Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Dikeroyok Senior dan Alumni Kampus
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV