Antisipasi Klaster PTM, Sekda DIY Minta Satgas Covid-19 di Sekolah Tidak Sekadar Ukur Suhu Tubuh
Peristiwa | 31 Oktober 2021, 16:27 WIBPanewu Sedayu, Lukas Sumanasa, mengungkapkan, terungkapnya enam siswa dan seorang guru yang terpapar Covid-19 tersebut adalah dari hasil swab kontak erat salah satu dari delapan siswa SD Sukoharjo, Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.
Dari delapan siswa dan seorang guru SD Sukoharjo, dilakukan pelacakan kontak erat ke 30 orang. Setelah dilakukan swab PCR, hasilnya tiga dinyatakan positif. Dari tiga orang tersebut salah satunya siswa kelas X SMKN 1 Sedayu.
"Jadi salah satu siswa SD yang positif dilakukan tracing kontak erat yang hasilnya kakaknya yang sekolah di SMKN 1 Sedayu positif," ungkapnya Rabu (27/10/2021) dilansir dari Tribunjogja.
Dari sana, petugas terus melakukan pelacakan di lingkup SMKN 1 Sedayu hingga akhirnya ditemukan lima siswa lain di SMKN 1 Sedayu serta satu guru yang positif Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Lukas juga menjelaskan bahwa munculnya penularan di SMKN 1 Sedayu karena siswa yang merupakan kakak dari pelajar SD Sukoharjo tetap berangkat sekolah meskipun dirinya merupakan kontak erat.
Padahal hari itu, tepatnya Kamis (21/10/2021), ia ada jadwal untuk menjalani tes swab PCR di Puskesmas.
Baca Juga: Ganjar Instruksikan Pemda Patroli ke Sekolah untuk Cegah Klaster PTM
"Ternyata sebelum diswab itu (siswa SMK) masuk sekolah. Kemudian kita jemput untuk swab PCR, itu hari Jumat kemarin dan Sabtu siang hasilnya keluar positif," katanya.
Siswa tersebut tetap nekat masuk sekolah karena merasa sehat dan tidak punya keluhan apapun.
Ternyata setelah hasil tes swab keluar, siswa tersebut dinyatakan positif dan diduga menularkan ke siswa lain termasuk seorang guru.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : TribunJogja