Budi Daya Merak India di Bantul Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah di Tengah Pandemi Covid-19
Berita daerah | 27 Oktober 2021, 16:57 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Budi daya merak biru atau merak India membawa warga Bantul bernama Dwi Susanto meraup puluhan juta rupiah di tengah pandemi Covid-19. Lelaki 33 tahun yang tinggal di Pereng Wetan, Argorejo, Sedayu Bantul itu menyukai satwa, khususnya burung dan unggas, sejak 2006.
Ketika itu, Dwi datang ke pameran ayam ketawa di Makassar. Ia tertarik untuk mengembangbiakkan ayam ketawa di Yogyakarta.
Usahanya berkembang. Pada 2013, ia tertarik untuk membeli merak. Namun, merak dilarang untuk diperjualbelikan, termasuk dipelihara.
Baca Juga: Stok Vaksin Astrazeneca yang Kedaluwarsa Akhir Oktober 2021 di Bantul Akhirnya Habis
“Saya cari info, ternyata ada merak yang bisa diperjualbelikan, merak India,” ujarnya, Rabu (27/10/2021).
Ia pun meminta tolong pengimpor untuk mendatangkan merak India. Semula hanya lima ekor, kini sudah berkembang biak.
Menurut Dwi, memelihara merak India mudah dan mirip dengan ayam biasa. Terlebih, merak India juga jinak karena hasil budidaya penangkaran.
Ia menggunakan pakan pabrikan yang biasa diberikan untuk ayam. Selain itu, merak India juga diberi taoge dan daun pepaya.
Harga merak anakan berusia satu bulan dibanderol Rp5 juta per ekor dan usia satu tahun dijual Rp10 - 15 juta per ekor. Sedangkan, induk merak India dijual Rp35 - Rp 40 juta per pasang.
Dalam proses budi daya merak India, Dwi bisa menghasilkan merak dengan mutasi gen, yakni merak putih bercampur biru. Harga jualnya pun fantastis, mencapai Rp50 - Rp60 juta per pasang.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV