Gara-gara Ingin Temui Mensos Risma, Peternak Ayam di Blitar Sampai Menangis Histeris, Ada Apa?
Peristiwa | 24 Oktober 2021, 18:22 WIBBLITAR, KOMPAS.TV - Sebuah insiden tak terduga terjadi dalam kunjungan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ke Makam Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, hari ini, Minggu (24/10/2021).
Ketika Risma, sapaan akrab sang Menteri, tengah mengawasi pembenahan makam Bung Karno, tiba-tiba muncul seorang perempuan paruh baya yang tampak ingin menyampaikan sesuatu kepada mantan Wali Kota Surabaya itu.
Perempuan tersebut diketahui bernama Siti Masroah, seorang peternak ayam dari Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Para petugas yang mendapati aksi tersebut lantas mengamankan dan menjauhkan Siti dari Risma secara paksa. Meski Siti sempat terjadi memberontak hingga menangis keras.
Baca Juga: Harga Jagung Pakan Melambung, Bulog Turun Tangan Salurkan Sesuai HAP ke Peternak
Selepas keluar dari kompleks pemakaman, Siti kemudian dibawa ke salah satu ruang di sekretariat pengelola makam
Di sana, pengurus Paguyuban Peternak Rakyat Nasional Yesy Yuni coba menjelaskan alasan kenapa Siti melakuakn tindakan tersebut.
Menurut Yesy, Siti terpaksa melakukan itu karena usaha peternakan ayamnya bangkrut hingga menanggung utang perbankan.
Maka dari itu, Siti hendak mengadukan nasibnya kepada Risma, mengingat pada beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah berjanji akan menyerap telur hasil peternak rakyat ke dalam bantuan sosial (bansos) non tunai.
Baca Juga: Harga Ayam dan Telur Masih Anjlok, Peternak Unggas Demo di Jakarta
"Kami menanyakan kelanjutan instruksi Pak Jokowi bahwa telur (hasil peternak rakyat) dimasukkan sebagai salah satu komponen bantuan sosial," kata Yesy, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Yesy mengungkapkan, sebelumnya juga ada pejabat Kementerian Sosial (Kemensos) yang telah memberikan komitmen bahwa telur dari peternak rakyat bakal dimasukkan ke dalam bansos.
Komitmen itu, lanjut Yesy, disampaikan ketika para peternak menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta, Senin (11/10) lalu.
"Tapi ternyata, kata Bu Menteri, aturan di bawahnya bukan kewenangan Ibu Menteri. Kami akan komunikasi dengan kementerian yang dimaksud," ujar Yesy.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com