Bertaruh Nyawa, Puluhan Tahun Warga ini Sebrangi Sungai dengan Rakit
Berita daerah | 23 Oktober 2021, 16:34 WIBPOLEWALI MANDAR, KOMPAS.TV - Kondisi keseharian warga dan pelajar yang setiap hari harus menyeberangi Sungai Mandar selebar 70 meter di Kecamatan Alu, Polewali Mandar cukup memprihatinkan. Warga yang menyeberang ini adalah warga dari dua desa yakni Desa Kalumamang dan Desa Saragiang di Kecamatan Alu.
Kegiatan bertaruh nyawa menyeberangi Sungai Mandar yang berarus deras dengan menggunakan rakit bambu yang lapuk ini sudah dilakoni warga setiap hari sejak puluhan tahun lalu lantaran jalan ke kota kecamatan maupun daerah luar harus memutar belasan kilometer jauhnya.
Baca Juga: Warga Seberangi Lautan Demi Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19
Ada seratusan pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang setiap harinya antri dilokasi ini menyeberangi rakit yang hanya berkapasitas delapan orang beserta beberapa motor dengan panjang rakit sekitar tujuh meter dan lebar tiga meter.
Alhasil kebanyakan pelajar harus terlambat tiba disekolah lantaran kelamaan menunggu antrian belum lagi jika sungai meluap para pelajar mengaku terpaksa membolos ataupun harus memutar jauh belasan kilometer untuk tiba di sekolah.
Ada dua lokasi penyeberangan rakit yang letaknya berdekatan dilokasi ini. Namun, karena kapasasitas angkut rakit yang terbatas, warga harus rela antre lama saat akan menyeberangi sungai. Sekali menyeberang warga membayar ongkos sebanyak 2.000 Rupiah. Sejumlah insiden rakit terbalik pun telah terjadi saat warga nekat menyeberangi sungai saat air meluap beruntung tidak sampai terjadi korban jiwa.
Video Editor: Faqih Sisabilillah
Penulis : edika-ipelona
Sumber : Kompas TV