Sekolah Lapangan Untuk Tingkatkan Kualitas Produksi Petani Tembakau
Berita daerah | 14 Oktober 2021, 16:23 WIBMADIUN, KOMPAS.TV - Puluhan petani tembakau Desa Pulerejo, Madiun, mengikuti sekolah lapangan pertembakauan, Rabu (13/10/2021) pagi. Sekolah lapangan bagi petani tembakau ini bertujuan untuk memberikan edukasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tembakau. Perlu diketahui, kualitas produksi dan kuantitas tembakau sangat berpengaruh pada besaran pendapatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau atau DBHCHT.
Produksi tanaman tembakau Kabupaten Madiun harus terus dimaksimalkan. Tak hanya sekedar kuantitas, namun kualitas tembakau juga akan dijadikan salah satu prioritas. Berbagai upaya dilakukan untuk capaian tersebut. Diantaranya dengan melaksanakan sekolah lapang pertembakauan bagi para petani yang berkecimpung di dunia pertembakauan.
Seperti yang digelar di Desa Pulerejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun ini. Puluhan petani tembakau di desa penghasil tembakau ini, mengikuti sekolah lapangan, yang bernarasumber dari DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Madiun.
Sekolah lapangan ini tak lain bertujuan untuk memberikan edukasi, terkait dengan masalah pertembakauan serta sosialisasi industri tentang hasil tembakau. Dan tujuan utamanya yakni pemberdayaan petani, peningkatan kualitas bahan baku, serta rencana perluasan lahan tanam tembakau di wilayah Madiun.
Saat ini, perbaikan kualitas tembakau sendiri telah dilakukan dengan dengan cara melakukan penelitian. Tujuannya untuk mendapatkan varietas tembakau yang memiliki kadar nikotin rendah, teknik konservasi, pengendalian hama, hasil persilangan tembakau Virginia, komoditas alternatif, serta teknik budidaya yang menghasilkan proporsi deck blad yang tinggi.
Upaya pengoptimalan tembakau dalam negeri, yakni meningkatkan kwalitas bahan baku sesuai permintaan pasar. Pembatasan impor tembakau dari luar negeri, peranan APTI sebagai wadah para petani tembakau untuk terus mengawasi regulasi pertembakauan nasional, serta pemanfaatan DBHCHT yang tepat sasaran bagi para petani tembakau.
Jumlah produksi dan kwalitas hasil tembakau juga berpengaruh pada besaran pendapatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau. Penggunaan dbhcht di prioritaskan untuk bidang kesehatan sebesar 25 persen, penindakan hukum barang kena cukai ilegal 25 persen, peningkatan kualitas bahan baku 15 persen, 35 persennya digunakan sebagai bantuan langsung tunai serta kompensasi harga.
#beritamadiun
#tembakau
#tembakaumadiun
#dbhcht
Penulis : KompasTV-Madiun
Sumber : Kompas TV