Ada Siswa SMP Berseragam SD Saat Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Bantul
Berita daerah | 13 Oktober 2021, 13:31 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Pembelajaran tatap muka (PTM) atau sekolah tatap muka di Bantul mulai berjalan setelah hampir dua tahun siswa bersekolah daring. Ada sejumlah persoalan muncul, termasuk masalah seragam.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko tidak menampik ada siswa kelas VII SMP yang masih mengenakan seragam SD. Meskipun demikian, ia memaklumi dan memperbolehkan siswa tidak mengenakan seragam yang seharusnya karena faktor keterbatasan.
“Banyak juga siswa yang sudah masuk SMP masih pakai seragam merah putih, ya enggak apa-apa, apalagi ini masa pandemi, situasi sulit,” ujarnya, Selasa (12/10/2021).
Baca Juga: Orang Tua Tidak Jujur di Bantul Antar Anak Positif Covid-19 Ikut Sekolah Tatap Muka, Ini Akibatnya
Ia menekankan yang terpenting adalah sekolah tatap muka atau PTM di Bantul berjalan baik dan menerapkan protokol kesehatan ketat. Aturan berseragam dibuat lebih fleksibel.
Isdarmoko mengizinkan siswa yang belum memiliki seragam untuk memakai pakaian yang berwarna senada dengan warna seragam sekolah. Ia meyakini perlahan-lahan orangtua akan mengusahakan anaknya mengenakan seragam sekolah.
Persoalan memulai PTM juga dihadapi SMP 3 Pleret Bantul. Namun, bukan soal seragam.
“Seragam tidak masalah, semua pakai seragam, tapi ada beberapa anak yang datang ke sekolah terlambat tidak sesuai jadwal PTM,” ucap Kepala SMP 3 Pleret, Darsiti.
Baca Juga: Bahagianya Siswa SD di Bantul Kembali Sekolah Tatap Muka
Menurut Darsiti, pengalaman siswa terlambat itu terjadi di kelas IX, mengingat para siswa merasa sudah besar terbiasa bergadang selama pembelajaran jarak jauh. Jadi, saat sekolah tatap muka dimulai mereka harus kembali beradaptasi dengan kebiasaan bangun pagi.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV