Warga Desa Wadas Akhirnya Buka Suara Setelah Sepekan Diintimidasi Aparat Kepolisian
Peristiwa | 27 September 2021, 16:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah mengaku resah atas tindakan teror dan intimidasi terkait rencana pertambangan batu andesit di wilayahnya.
Dikutip dari akun resmi media sosial Wadas, salah satu warga menyampaikan bahwa dalam sepekan terakhir di wilayahnya selalu ada aparat kepolisian yang datang dengan senjata lengkap.
"Bahwa dalam seminggu terakhir pihak kepolisian secara rutin telah melakukan teror dan intimidasi terhadap desa wadas terkait rencana penambangan," kata perwakilan warga dalam video yang diunggah, Senin (27/9/2021).
Lebih lanjut, perwakilan warga juga menyebut kedatangan aparat kepolisian di wilayahnya membuat resah dan membangkitkan trauma terutama anak-anak.
"Kedatangan kepolisian dengan senjata lengkap sangat meresahkan dan membangkitkan trauma warga desa terutama perempuan dan anak," lanjutnya.
Baca Juga: Tolak Perpanjangan Izin Tambang di Desa Wadas Purworejo, Warga Kembali Datangi BBWS Serayu Opak
Atas kejadian itu, kini pihaknya merilis pernyataan sikap, sebagai berikut:
1. Mengecam keras tindakan teror yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap warga desa Wadas.
2. Meminta kepada Kapolres Purworejo untuk tidak melakukan segala bentuk teror dan intimidasi kepada warga desa wadas.
3. Meminta kepada Presiden RI, Gubernur Jateng, Bupati Purworejo dan BBWS Serayu Opak untuk membatalkan rencana pertambangan di Desa Wadas.
4. Kami warga desa wadas akan tetap konsisten dan menolak segala bentuk perusakan bumi desa wadas.
Perlu diketahui, warga yang tergabung dalam Gerakan Peduli Alam Desa Wadas (GEMPADEWA) menolak rencana kegiatan pertambangan batu andesit yang akan digunakan untuk membangun Bendungan Bener.
Penolakan ini dilakukan warga lantaran pihaknya tidak ingin sumber penghidupan mereka selama ini rusak. Terlebih mayoritas warga Wadas merupakan petani kebun di alas yang akan ditambang.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV