Tips Budidaya Burung Kenari Lokal dan Persilangan di Lahan Sempit Lorong Rumah
Berita daerah | 22 September 2021, 12:38 WIBJEMBER, KOMPAS.TV - Seorang pecinta burung di Jember Jawa Timur sukses beternak burung kenari lokal dan persilangan. Suara yang khas membuat harga burung bertubuh kecil itu selangit. Uniknya, budidaya burung kenari dilakukan tempat sempit, yakni lorong rumah.
Berawal dari hobi, Hidayat, warga Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember Jawa Timur sukses beternak burung kenari lokal dan persilangan.
Ia memanfaatkan lorong samping rumahnya yang berukuran 1,5 meter dengan panjang 5 meter untuk tempat budidaya. Padahal secara teori, beternak burung kenari membutuhkan sangkar yang luas agar burung dapat leluasa terbang sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan suara kicauannya.
Baca Juga: Jadi Komoditas Favorit di Maluku, KKP Kembangkan Teknologi Budidaya Ikan Bubara
Ia menggunakan teknik khusus yang diadopsi dari cara beternak berbagai burung kicau, seperti merakit sangkar menjadi lebih panjang dan dilengkapi wadah plastik berisi air untuk tempat mandi burung. Lalu burung kenari dibiarkan bermain di air selama 5 menit untuk menjaga kelembapan tubuhnya.
Untuk pemberian pakan, Hidayat memperbanyak sayuran sawi segar dan muda serta dibantu dengan ekstra fooding dengan takaran khusus, yang dicampur vitamin.
Teknik penjodohan dilakukan melalui sistem tempel, memasukkan dua burung dalam satu sangkar dalam waktu 3 sampai 4 hari kemudian dipisahkan kembali.
Burung akan bertelur dan mengeram selama 14 hari waktu penetasan. Sedangkan untuk asupan makanan, dibiarkan dilakukan oleh indukannya.
Baca Juga: Budidaya Ikan Koi Saat Pandemi Sangat Menguntungkan
Hidayat menjelaskan bahwa fokus budidaya burung kenari lokal dan persilangan yang ia lakukan adalah untuk membentuk tubuh burung menjadi proporsional dan suara yang nyaring panjang.
Agar memiliki suara indah dan beragam, burung kenari sejak kecil didengarkan kicau berbagai burung dari youtube.
Burung kenari ternakan hidayat dipesan oleh sesama pecinta burung dari sejumlah daerah, seperti luar Pulau Jawa dengan harga 250 ribu rupiah hingga 3 juta rupiah.
Tak tanggung-tanggung, omset yang didapat per bulan, rata-rata 9 juta rupiah. Saat ini, di lorong sempit samping rumahnya, hidayat memiliki lebih 70 ekor kenari yang siap jual.
#TipsBudidayaKenari #BudidayaBurungKicau #LorongRumah
Penulis : KompasTV-Jember
Sumber : Kompas TV