Potensi Terjadi Gempa Dan Tsunami, Kabupaten Pacitan Siapkan Langkah Kewaspadaan
Berita daerah | 20 September 2021, 20:45 WIBPACITAN, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis potensi bencana gempa bumi dan gelombang tsunami setinggi 28 meter, di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Menyusul potensi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Pacitan telah menyipkan sejumlah langkah kewaspadaan.
Wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berada di wilayah sisi selatan Pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Tengah, serta kabupaten lain yakni Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Trenggalek. Letak wilayah perkotaan padat penduduk dan berdekatan dengan bibir pantai.
Sebagian masyarakat di wilayah ini berprofesi sebagai petani, nelayan serta prosesi lainnya. Kota berjuluk seribu goa ini, menyimpan potensi wisata yang sangat indah. Banyaknya kawasan pantai di Kabupaten Pacitan ini dijadikan sebagai tujuan wisata.
Namun, semua keindahan alam pantai serta kenyamanan kota ini juga menyimpan potensi bencana. Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu menyampaikan rilis resmi terkait potensi bencana gempa bumi dan gelombang tsunami di Kabupaten Pacitan.
Menyusul potensi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, telah menyiapkan berbagai langkah kedaruratan. Mulai peralatan, simulasi tingkat desa hingga RT, juga menyiapkan potensi petugas kebencanaan dari berbagai komunitas.
Beberapa rambu-rambu evakuasi serta imbauan bencana, dipasang oleh petugas di beberapa titik. Dengan tujuan apabila terjadi kedaruratan warga bisa mengikuti arah rambu-rambu untuk menyelamatkan diri.
Di Kabupaten Pacitan terdapat enam kecamatan yang masuk dalam zona merah. Yakni Kecamatan Donorejo, Kecamatan Pringkuku, Kecamatan Ngadiro, Kecamatan Sudimoro, Kecamatan Tulakan dan Kecamatan Kebonagung. Keenam wilayah ini berbatasan langsung dengan laut lepas.
#beritapacitan
#bmkg
#potensibencana
#gempa
#tsunami
#pantaiselatan
#explorepacitan
Penulis : KompasTV-Madiun
Sumber : Kompas TV