1.900 Dosis Lebih Vaksin Sinovac Terbuang Sia-sia
Update corona | 14 September 2021, 19:42 WIBKOMPAS.TV - Diduga karena masih rendahnya keikutsertaan warga dalam mengikuti vaksinasi, sebanyak 1.900 lebih vaksin Sinovac di Kabupaten Aceh Tenggara, tidak terpakai dan dinyatakan rusak.
Vaksin-vaksin ini pun dimusnahkan sesuai dengan standar operasional prosedur medis.
Data Satgas Covid-19 Kabupaten Aceh Tenggara pada 10 September lalu menyebut, sebanyak 1.921 dosis vaksin Sinovac rusak dan terbuang sia-sia.
Dari ke 1.921 dosis vaksin yang terbuang itu, 1.818 dosis tak terpakai dan 103 dosis dinyatakan rusak.
Besarnya jumlah vaksin yang terbuang ini diduga karena pada awal vaksinasi, banyak masyarakat yang takut atau tidak antusias untuk divaksin.
Padahal, vaksin yang dikirim dari pusat berbentuk kemasan dimana satu vial bisa untuk vaksinasi 10 orang.
Artinya, saat vaksinasi, jumlah warga yang disuntik tidak memenuhi kuota maksimal dalam satu vial, yaitu harus berjumlah sepuluh orang dalam satu periode suntik vaksin.
Menurut Dinas Kesehatan Aceh, vaksin terbuang percuma ini bukan hal yang baru, karena jika ditotal, dosis vaksin yang terbuang hanya 3,7%.
Sedangkan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk maksimal persentase pembuangan dosis vaksin atau wastage rate yaitu sebesar 15%, sehingga kasus yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara ini masih dianggap wajar.
Kini, limbah vaksin yang tidak terpakai ini sudah dimusnahkan sesuai dengan standar operasional prosedur medis.
Sementara itu, Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, meminta masyarakat untuk tidak memilih milih jenis vaksin yang ingin disuntikkan.
Hal ini terjadi semenjak adanya booster Moderna di Aceh yang dapat digunakan oleh masyarakat umum yang membuat antusiasme warga ingin divaksin meningkat, terutama di kalangan anak muda.
Satgas menyebut, semua jenis vaksin sama dan aman karena telah mendapat izin dan jaminan dari pemerintah.
Saat ini Kabupaten Kota di Aceh yang sudah melaksanakan vaksinasi secara maksimal atau capaian lebih dari 60% adalah Kota Banda Aceh.
Penulis : Luthfan
Sumber : Kompas TV