Taruna PIP Semarang Tewas Dianiaya Senior, 5 Orang Jadi Tersangka
Peristiwa | 10 September 2021, 14:54 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Sebanyak15 taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah menjadi korban aksi penganiayaan oleh seniornya, hingga salah satu taruna meninggal dunia.
Dilansir dari ANTARA pada Jumat (10/9/2021), penganiayan bermula saat mereka dikumpulkan oleh lima taruna seniornya di sebuah tempat di luar kampus untuk dilakukan pembinaan.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menerangkan, dalam pembinaan tersebut, para junior tersebut dipukul di bagian perut oleh lima seniornya.
"Kegiatan pembinaan itu disebut sebagai tradisi dan sudah sering dilakukan," katanya.
Akibat kejadian tersebut taruna PIP Semarang yang berinisial ZMF tewas meski sempat dilarikan ke rumah sakit.
Ada pun 14 taruna lainnya, kata dia, saat ini dalam kondisi sehat.
Baca juga: 6 Anggota TNI yang Diduga Aniaya Prada Chandra hingga Tewas Ditahan
Sementara lima pelaku yang merupakan taruna tingkat akhir ditetapkan sebagai tersangka. Mereka masing-masing adalah CRBST, AR, AAA, AJOS, dan BD.
Para tersangka tersebut, tambah Irwan, sebenarnya sudah dinyatakan lulus pendidikan dan tinggal menunggu wisuda.
Rekayasa pelaku atas kematian korban
Pol Irwan mengatakan, sebelumnya ZMF disebut meninggal setelah ada insiden serempetan motor dengan seniornya, CRBST.
Ia mengaku memukul dada korban satu kali hingga tewas di Jalan Tegalsari dekat Sriwijaya, pada Selasa (7/9).
Kemudian Polrestabes Semarang melakukan penyelidikan dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Hingga akhirnya polisi menemukan sejumlah kejanggalan.
"Setelah dilakukan penyelidikan awal, kemudian ditemukan keganjilan keterangan, dan dari proses penanganan diketahui bahwa keterangan yang disampaikan Caesar adalah rekayasa. Tidak ada kejadian senggolan atau tabrakan seperti yang disampaikan," kata Irwan.
Kejanggalan yang ditemukan antara lain warga di sekitar lokasi kejadian yang disebut CRBST tidak mengetahui adanya peristiwa yang diceritakan pelaku.
"Dari rekaman CCTV pun tidak ditemukan peristiwa serempetan tersebut," katanya.
Baca juga: Pelaku Penganiyaan Wanita Hingga Sekarat di Kamar Mandi Berhasil Ditangkap
Kemudian terkait keterangan pelaku yang mengantar korban ke rumah sakit, ternyata dari rekaman CCTV rumah sakit, korban diantar oleh banyak orang.
"Salah satu warga mengatakan sedang di lokasi saat jam kejadian. Tapi tidak ada kejadian," ucapnya.
Peristiwa sebenarnya yaitu CRBST dan sekitar 7 teman seangkatannya mengumpulkan 15 orang junirnya di Mess Indo Raya di Jalan Genuk Krajan hari Senin (6/9) sekitar pukul 22.00 WIB malam.
Di sana para junior dibariskan dengan formasi U dan para Junior dipukul bergantian.
Ada lima orang yang memukuli korban hingga mengkibatkan ZMF meninggal.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menewaskan orang lain.
Penulis : Baitur Rohman Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV