Permen Kulit Salak Anti Diabetes ala Mahasiswa UGM
Berita daerah | 6 September 2021, 12:52 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Kulit salak di tangan empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) bisa menjadi permen anti diabetes. Permen kulit salak kaya kandungan gizi ini diberi nama Salacca Soft Candy.
"Awalnya kami prihatin dengan nasib petani salak yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya di Srumbung Magelang," ujar Aulia Nur Aeni Kholisoh, mahasiswa Fisipol UGM, Senin (6/9/2021).
Ia bersama dengan ketiga temannya, Ginna Ervarizki (FIB), Nafis Muhimmatul ‘Ulya (Fakultas Biologi), Vera Nurohmah Indrawati (Fakultas Biologi) pun berupaya mencari solusi untuk mengolah buah salak menjadi produk olahan yang tahan lama dan bernilai ekonomis.
Baca Juga: Menggerus Hati, Guru Honorer Ini Beralih Jualan Permen Jahe untuk Hidupi Keluarga
Mereka menemukan literatur yang menyebutkan kulit salak mengandung zat bioaktif seperti flavonoid, fenolik, antioksidan, dan zat lainnya untuk menstabilkan kadar gula darah dengan menghambat enzim α-glukosidase.
Seperti diketahui diabetes mellitus masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat dunia. Data WHO mencatat pada 2014 terdapat 422 juta jiwa penderita diabetes di seluruh dunia dan diperediksi pada 2045 akan mencapai 629 juta jiwa diseluruh dunia jika tidak dilakukan intervensi.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan dengan bimbingan Bayu Dardias Kurniadi, mereka membuat permen dari sari buah dan ekstrak kulit salak. Dalam pembuatannya turut ditambahkan madu murni sebanyak 38 persen untuk menambah rasa legit.
"Pemilihan madu sebagai pemanis tidak hanya menambah rasa manis saja namun madu mengandung zat antioksidan yang berfungsi sebagai imun booster dikala pandemi," ucapnya.
Dalam satu kemasan Salacca Soft Candy mengandung zat antioksidan sebanyak 1045,2688 ppm, flavonoid 0,0253 persen, dan fenolik 0,1358 persen. Selain itu juga mengandung protein total 0,1763 persen dan vitamin C 53,0581 miligram per 100 gram.
Baca Juga: Viral! Bukan Uang, Perampok Ini Ambil Permen dan Rokok Saat Beraksi
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV