> >

Kriminolog Menduga Kematian Ibu dan Anak di Subang Pembunuhan Berencana, Ini 3 Kemungkinan Motifnya

Kriminal | 5 September 2021, 17:08 WIB
Suasana terkini lokasi kejadian pembunuhan yang berlokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). (Sumber: TribunJabar.id)

"Sebetulnya kalau aksi kejahatan melibatkan beberapa orang yang dicurigai melakukannya, merupakan poin yang bagus untuk lebih mengutamakan bukti forensik dari kondisi mayat tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Polda Jabar Turun Tangan Kerahkan Anjing Pelacak Cari Bukti Baru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

"Terkait bagaimana cara korban dibunuh, dengan apa, dan kemungkinan-kemungkinan yang mendasari tewasnya korban."

Yesmil pun berharap pihak kepolisian lebih meningkatkan fokusnya terutama terhadap motif yang mendasari terjadinya pembunuhan tersebut.

Menurutnya, jika polisi terus memperbanyak melakukan pemeriksaan terhadap saksi, justru akan mengaburkan fakta yang ada.

Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Sumarni sebelumnya menyebut adanya titik terang kasus pembunuhan ibu dan anak itu karena diduga tak terkait perampokan atau pencurian dengan kekerasan. 

"Kalo pencurian memang tidak ada barang berharga yang (hilang), sudah dicek ya tadi sama tim tidak ada yang hilang hanya berantakan saja," ujar AKBP Sumarni di lokasi kejadian, Rabu (18/8/2021).

Baca Juga: Yosef Bantah Habisi Istri dan Putrinya di Subang, Berani Diperiksa Sidik Jari hingga Tes DNA

Bahkan, saat terjadi pembunuhan tersebut ada uang mencapai puluhan juta rupiah di dalam rumah korban, namun uang itu justru tidak diambil oleh pelaku. 

Rohman Hidayat, kuasa hukum suami korban membenarkan adanya uang sebesar Rp30 juta itu saat terjadi pembunuhan tersebut.

"Iya, ada uang Rp 30 juta di rumah tapi tidak diambil. Saat ditemukan uangnya masih ada dan sempat dijadikan barang bukti oleh polisi," ucap Rohman Hidayat.

Uang Rp 30 juta itu, kata Rohman, yang mendapat keterangan dari Yosef, merupakan uang gaji guru di SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang Kabupaten Subang. 

Seperti diketahui, Amalia merupakan bendahara Yayasan Bina Prestasi Nasional yang mengepalai sebuah SMK swasta di Kecamatan Serang Panjang.

Baca Juga: Terungkap, Istri Muda Ternyata Tak Bersama Yosef Sehari sebelum Pembunuhan Tuti dan Amalia

"Itu uang gaji guru. Sempat dijadikan barang bukti oleh polisi namun pada 25 Agustus 2021 sudah dikembalikan ke pak Yosef, sudah ada tanda terimanya," ucap dia.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menuturkan, saat jasad Amalia ditemukan pada 18 Agustus 2021 kondisinya ternyata sudah tidak memakai pakaian.

"Ya, kondisinya pada saat di tempat kejadian perkara (TKP) itu memang tanpa busana, tapi dalam keadaan tertutup," ujar Kombes Erdi saat dihubungi Rabu (25/8/2021).

Misteriusnya pelaku dalam kasus ini semakin menjadi karena meski mayat Amalia ditemukan tanpa busana, justru polisi tidak menemukan adanya rudapaksa atau pemerkosaan.

"Tapi sepertinya tidak ada (tanda kekerasan seksual), saya mendengar untuk kejahatan seksualnya tidak ada di situ," kata Kombes Erdi.

Baca Juga: Saat Ibu dan Anaknya Dibunuh di Subang, Sang Suami Yosef Berada di Rumah Istri Muda

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto

Sumber : TribunJabar


TERBARU