> >

Musim Hujan Diprediksi Datang Lebih Awal, Pemprov DKI Jakarta Mulai Antisipasi Banjir

Berita daerah | 31 Agustus 2021, 23:49 WIB
Sungai Ciliwung yang membentang dari Bogor sampai ke pantai utara Jakarta. Diperkirakan panjangnya 120 kilometer dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 387 kilometer persegi, selalu menjadi momok dan kambing hitam bencana banjir di Ibu Kota Jakarta. (Sumber: Kompas TV / Hidham Wildani)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mulai mengambil langkah antisipasi untuk menghadapi potensi banjir saat musim hujan.

"Kami sudah mulai rapat-rapat meningkatkan kerja-kerja seperti pengerukan lumpur sungai, kali, waduk, dan berbagai percepatan program-program penanganan banjir pada tahun ini, terus dilakukan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Langkah antisipasi juga dilakukan dengan mempersiapkan kemungkinan bertambahnya titik banjir sehubungan dengan peningkatan intensitas hujan.

"Sehingga diperlukan kemampuan yang baik untuk melakukan upaya pencegahan, penanganan dan pengendalian banjir, dari instansi terkait seperti BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan semua dinas lainnya," ujarnya.

Kendati begitu, Riza juga mengingatkan antisipasi juga harus dilakukan masyarakat dalam persiapan menghadapi banjir.

Baca Juga: BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal, Pemda Diminta Siapkan Mitigas

Antisipasi dini Pemprov DKI Jakarta tersebut menyusul peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang potensi bencana hidrometeorologi akibat musim hujan yang datang lebih awal di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk pulau Jawa.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta pemerintah daerah yang wilayahnya rawan banjir untuk mewaspadai, mengantisipasi dan melakukan aksi mitigasi lebih awal untuk menghindari dan mengurangi risiko bencana.

BMKG memprediksikan, dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 14,6 persen diprediksi akan mengawali musim hujan pada September 2021, meliputi Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan. 

Kemudian 39,1 persen wilayah pada Oktober 2021, meliputi Sumatra bagian selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Bali. 

Penulis : Hedi Basri Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU