PTM Perdana di Semarang, Ganjar Pranowo Evaluasi Kerumunan Antrean Siswa saat Mencuci Tangan
Peristiwa | 30 Agustus 2021, 12:30 WIBHal itu, kata Ganjar berkaitan dengan anak-anak sekolah yang perlu diantar jemput oleh orang tua untuk menjamin kesehatan siswa.
"Anak-anak mesti dicek sejak awal, siapa yang ngantar dan pulangnya bagaimana. Saran saya yang mengantar adalah orang tuanya sehingga bisa menjamin mereka sehat. Itu yang penting," jelasnya.
Meskipun ada hal yang dievaluasi, tetapi dari sisi protokol kesehatan, Gubernur melihat persiapan sekolah sudah bagus, hanya memang evaluasi saat anak-anak antre harus dilakukan.
"Anak-anak belum biasa mengantre, jadi kalau mau cuci tangan, mereka berebut di wastafel sehingga terjadi potensi kontak, maka saya minta dievaluasi, dibuatkan garis-garis dan diatur di setiap titik yang dipakai antre misalnya di tempat cuci tangan, masuk kelas dan lainnya," terang Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SMPN 13 Semarang Joko Winarno mengatakan PTM di sekolahnya digelar dengan protokol kesehatan ketat seperti siswa yang masuk dibatasi 50 persen dan jam belajar dibatasi hanya dua jam per hari.
"Setiap kelas itu maksimal 50 persen dari total rombongan belajar. Kalai satu rombel (rombongan belajar) itu ada 32 siswa, maka yang masuk sekolah hanya 16 siswa, sisanya tetap belajar dari rumah," katanya.
Baca Juga: Ganjar Bubarkan Ratusan Konvoi Sepeda karena Tak Patuh Protokol Kesehatan
Dalam sehari siswa hanya akan belajar empat mata pelajaran dengan estimasi waktu maksimal 30 menit per mata pelajaran dan dalam seminggu pihaknya akan menggelar PTM selama empat hari, demikian Joko Winarno.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara